Korban Tewas Rusuh 22 Mei Ditembak Senjata Nonorganik

THE ASIAN POST, JAKARTA ― Polisi mengatakan, korban tewas dalam kericuhan 22 Mei, Harun Al Rasyid, ditembak dengan senjata nonorganik, yang bukan digunakan untuk keperluan militer.

Hingga kini polisi masih memburu si penembak.

Polisi sendiri sudah melakukan autopsi terhadap tubuh Harun Al Rasyid. Hasilnya, ditemukan proyektil peluru, 9×17 milimeter atau 0380 automatic.

“Inilah yang diduga senjata dari nonorganik Polri,” kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Suyudi Ario Seto dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/7).

Dikatakan Suyudi, hasil uji balistik terhadap dua proyektil yang ditemukan di badan saat autopsi adalah proyektil dalam tubuh Harun Al Rasyid berkaliber 9,17 mm dan Abdul Aziz berkaliber 5,56 mm.

Sedangkan ciri-ciri penembak Harun Al Rasyid, polisi mengaku sudah mengantongi ciri-cirinya, yaitu, tinggi badan 175 cm, berbadan kecil dan berkulit muka gelap.

Dari penyelidikan diketahui arah tembakan pelaku miring sejauh 11 meter sebelah kanan korban, sehingga tembakan mengenai lengan kiri menembus dada Harun Al Rasyid.

Baca juga...

Sementara posisi personel kepolisian yang melakukan pengamanan massa saat Aksi 22 Mei berada di depan dengan jarak sekitar 100 meter.

Untuk diketahui, Harun Al Rasyid (15) warga RT 09 RW 10, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat meninggal dunia setelah terlibat kericuhan 22 Mei di Jembatan Slipi Jaya, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/5) malam.

Harun, meninggal setelah nyawanya tak tertolong ketika dibawa ke RS Dharmais, Jakarta Barat. []

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.