Dalam 100 Hari, Jokowi Harus Benahi Defisit Neraca Dagang

THE ASIAN POST, JAKARTA – Peneliti ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira menjelaskan, setidaknya dalam 100 hari pertama kepemimpinan, ada beberapa hal yang perlu dibenahi untuk meningkatkan masuknya investasi ke dalam negeri, salah satunya menekan defisit neraca perdagangan.

“Ya pokoknya dalam 100 hari pertama kalau di indikator ekonomi yang paling bisa terlihat adalah turunkan defisit neraca dagang, kemudian menurunkan current account deficit (CAD), ketiga adalah stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga,” ujarnya di Jakarta, Senin (28/10).

Tim ekonomi di kabinet Indonesia Maju tentunya perlu membereskan hal-hal yang memang sudah menjadi pekerjaan rumah (PR) selama ini, agar Indonesia memiliki iklim investasi yang baik.

Bhima menambahkan, tim ekonomi juga harus menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5%, dan menggunakan dana anggaran yang ada seefektif mungkin hingga penghujung 2019.

“Efektivitas anggarannya walaupun ini masih terlalu dini ya, tapi kan kita lihat waktu tidak banyak sampai akhir tahun 2019 ya. Jangan sampai beberapa realisasi belanja itu justru tertunda sehingga dampaknya kurang maksimal ke ekonomi,” tambahnya.

“Kita lihat 100 hari ke depan ya. Apabila di indikator ekonomi tidak ada perbaikan maka kita usulkan kepada Pak Jokowi melakukan reshuffle kabinet secepatnya gitu,” tutupnya.

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.