THE ASIAN POST, JAKARTA ― Isu merebak soal adanya pihak-pihak yang dengan sengaja mengakibatkan kematian ratusan anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) mendapat tanggapan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla.
“Tidak ada motif yang masuk akal untuk memberikan racun kepada anggota KPPS,” kata Wapres.
Apalagi, katanya, bila tujuan itu untuk memberikan suara lebih kepada pasangan calon tertentu.
“Tuduhan bahwa itu diracun, itu berlebihan saya kira. Apa keuntungannya meracun? Mau apa? Mau mendapat suara? Bagaimana mungkin? Jadi, tidak begitu saja, segala sesuatu harus kita periksa motifnya,” kata Wapres kepada wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (13/5).
Dugaan yang menyebabkan ratusan anggota KPPS meninggal akibat diracun tersebut menyebabkan adanya dorongan untuk melakukan visum kepada jenazah penyelenggara pemilu tersebut.
Terkait dengan hal itu, Wapres mengatakan bahwa visum bisa saja dilakukan selama pihak keluarga korban memberikan izin.
“Ya, terserah keluarganya, visum kan harus ada izin keluarga,” katanya.
Sedikitnya 456 petugas penyelenggara pemilu meninggal dunia diduga karena kelelahan melaksanakan tugas pemungutan dan penghitungan suara pada pemilu serentak, 17 April 2019. Verifikasi terhadap petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit akan masih dilakukan hingga 22 Mei. []