THE ASIAN POST, TOBA SAMOSIR— Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Ibukota Negara Republik Indonesia akan dipindahkan dari Jakarta ke salah satu tempat di Pulau Kalimantan.
Ia berjanji akan menyampaikan secara resmi tempat pemindahan ibukota pada Agustus mendatang.
“Iya kan memang sudah dari dulu saya sampaikan pindah ke Kalimantan. Nah, Kalimantannya yang Kalimantan mana yang belum. Nanti kita sampaikan Agustus lah,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai mengunjungi kawasan wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (30/7) siang.
Menurut Presiden Jokowi, kajian pemindahan ibukota itu hingga saat ini belum rampung, belum tuntas.
Saat ini, kata Jokowi, masih dilakukan kajian secara detail untuk kebencanaan, kajian air, kajian keekonomian, kajian demografi, masalah sosial politik, pertahanan keamanan.
“Saya kira kalau sudah rampung, sudah tuntas, detailnya sudah dipaparkan, semuanya karena memang harus komplit,” jelas Jokowi.
Ia menegaskan, pemerintah tidak ingin tergesa-gesa dalam masalah pemindahan ibukota negara itu. Namun begitu, pemerintah ingin secepatnya diputuskan.
Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengemukakan, bahwa pemindahan ibukota negara dari Jakarta akan diumumkan oleh Presiden.
Menurut Bambang, lokasi pemindahan ibukota ada di Pulau Kalimantan. Namun ia enggan menyebutkan nama provinsinya.
“Pulaunya Kalimantan, provinsinya nanti (menyusul),” ujar Bambang.
Sebagaimana diketahui, pada Mei lalu, Presiden Jokowi telah mengunjungi 2 (dua) tempat di Pulau Kalimantan yang dinilai berpotensi sebagai lokasi ibukota negara. Kedua lokasi itu adalah Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kaltim), dan Kabupaten Gunung Mas (Kalteng). []