Dukung Penanganan Sampah Makanan, Bank DBS Indonesia Gandeng Jangjo

Jakarta – Sampah organik dan sisa makanan saat ini mendominasi jumlah sampah di Indonesia, yakni sebesar 40,8% atau sekitar 19,5 juta ton pada tahun 2022 menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Di bawah itu, ada sampah rumah tangga yang merupakan penyumbang sampah terbesar (39,2%) dan diikuti oleh pusat perniagaan (21,2%).

Menyadari tingginya sampah makanan yang mengancam lingkungan, Bank DBS Indonesia menggagas gerakan ‘Towards Zero Food Waste’ atau #MakanTanpaSisa sejak tahun 2020. Dan sebagai upaya memperluas jangkauan gerakan tersebut, Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan startup pengelolaan sampah PT Jangjo Teknologi Indonesia (Jangjo) untuk mengatasi masalah sampah makanan di area komersial seperti pusat perbelanjaan dan restoran di daerah DKI Jakarta dan Tangerang Selatan dengan mengusung sistem pengelolaan sampah berkonsep ekonomi sirkular.

“Dengan aspirasi untuk menjadi ‘The Best Bank For A Better World’, Bank DBS Indonesia berupaya mengimplementasikan komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui tiga pilar sustainability yang dimiliki, yakni Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking. Salah satu perwujudannya adalah gerakan #MakanTanpaSisa yang digagas sejak 2020 dan bekerja sama dengan berbagai mitra untuk menekan sampah makanan agar tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA),” ujar Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika, dikutip Kamis, 13 April 2023.

Mona juga mengungkapkan bahwa pada 2022, pihaknya berhasil menyelamatkan sekitar 56.596 kg food impact atau meningkat 241% dibandingkan dengan tahun 2021. Realisasi tersebut membuat pihaknya merasa menjadi ‘eco-warrior, less like a Bank’.

Di satu sisi, Jangjo telah menjangkau lebih dari 300 brand restoran termasuk pusat perbelanjaan ternama seperti Plaza Indonesia, PIK Avenue, Mall of Indonesia (MOI), Ashta, dan masih banyak lagi untuk melakukan pengelolaan sampah.

Tak puas dengan pencapaian saat ini, Jangjo yang telah mengolah satu ton sisa makanan per hari dari lokasi tersebut, kini menargetkan penambahan pengolahan sisa makanan mencapai 10 ton per hari. Hal ini diyakini dapat memangkas 48.000 kg gas metana, serta mengurangi jumlah sampah makanan di area komersial wilayah operasional Jangjo secara umum hingga 50%.

“Kami memiliki visi untuk menciptakan kehidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat luas dan lingkungan. Oleh karena itu, kami bersyukur atas dukungan Bank DBS Indonesia melalui gerakan ini. Melalui kerja sama ini, kami dapat meningkatkan kapasitas pengolahan sampah makanan dengan target 10 ton per hari. Hal ini membuat kami semakin dekat dengan ambisi kami untuk mereformasi pengelolaan sampah makanan di Indonesia,” tutur Founder & Chief Executive Officer of Jangjo Teknologi Indonesia Joe Hansen.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menyambut baik kehadiran gerakan #MakanTanpaSisa dan kolaborasi antara Bank DBS Indonesia dengan Jangjo.

“Sampah makanan merupakan isu yang serius dan membutuhkan usaha bersama untuk menyelesaikannya. Kampanye Bank DBS Indonesia bersama Jangjo ini merupakan inisiatif yang berdampak positif bagi masyarakat, serta turut mendukung pelaksanaan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 102 Tahun 2021 terkait pengelolaan sampah di kawasan komersial adalah tanggung jawab dari pemilik kawasan,” ucapnya.

Masih dalam payung gerakan #MakanTanpaSisa, pada tahun 2022 melalui kampanye More Sustainability Action, Less Waste, Bank DBS Indonesia juga berkolaborasi dengan berbagai brand, perusahaan e-commerce, serta mitra pengelolaan sampah seperti Blibli.com, Bukalapak, Kebun Kumara, dan Waste4change yang memiliki visi yang sama, yakni mengatasi masalah sampah makanan.

Selain membangun kerja sama, Bank DBS Indonesia merealisasikan pilar keberlanjutannya dengan menerapkan kebijakan internal bagi karyawan dan mengajak partisipasi masyarakat dalam menerapkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Kegiatan bertajuk People of Purpose ini telah sukses menghasilkan 24.211 jam yang didedikasikan untuk kegiatan terkait lingkungan, termasuk pengelolaan sampah makanan.

Sebagai wujud dari implementasi pilar kedua yakni Responsible Business Practice, Bank DBS Indonesia melakukan berbagai inisiatif untuk menekan jumlah emisi karbon dengan memasang solar panel dan menggunakan pendingin ruangan (AC) yang lebih ramah lingkungan. Pada tahun 2022, Bank DBS Indonesia berhasil memangkas emisi karbon dari 5,135 ton (tCO2e) hingga 4.845 tCO2e atau lebih dari 5,65%. Selain itu, Bank DBS Indonesia mengurangi penggunaan kertas dan menggantinya dengan e-statement, serta mengelola sampah melalui sistem waste management ‘Zero Waste to Landfill’ di seluruh gedung operasional yang berhasil menekan jumlah sampah 94,68 ton dari 120 ton atau terdapat penurunan yang signifikan sebesar 21,1%. SW

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.