Jakarta — Jika pilpres 2024 digelar hari ini, dengan dua skenario/simulasi capres, maka ada dua nama yang paling berpeluang menang: Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Skenario pertama, capres hanya diikuti oleh elite utama parpol. Jika simulasi ini yang dipakai, ada tiga capres dengan suara terbanyak. Yakni, Prabowo, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Puan Maharani.
Dari tiga capres tersebut, Prabowo hampir dipastikan akan memenangkan pertarungan. Dia mengantongi suara 39,4%. Disusul AHY dengan suara 13,3%, dan Puan dengan suara 6,9%.
Skenario kedua, capres diikuti oleh calon non-elit parpol. Jika simulasi ini yang digunakan, maka tiga nama dengan perolehan suara terbesar adalah Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan.
Bisa ditebak, peraih suara terbanyak adalah Ganjar. Dia meraih 32%. Disusul Prabowo dengan perolehan suara 30,8% dan Anies meraih 21,9%.
Itulah hasil survei dan simulasi yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada 5 – 13 Agustus 2022.
Dari survei dan simulasi SMRC ini, capres yang paling rentan kalah adalah Anies. Dari dua skenario tersebut, dia tak diunggulkan. Kalau pun dipaksakan maju, dia bisa gigit jari karena harus mengalahkan Prabowo dan Ganjar yang elektabilitasnya jauh di atasnya.
Sementara, nama-nama lain yang selama ini muncul, seperti Puan, AHY, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Ridwan Kamil, Andika Perkasa, Sandiaga Uno, Khofifah Indarparawansa, dan Erick Thohir, perolehan suaranya tak terlalu signifikan.
Sepertinya, mereka lebih cocok untuk posisi cawapres. Bisa diduga, nama-nama mereka dimunculkan dengan target capres hanya sebagai bargaining position untuk posisi cawapres bagi Ganjar, Prabowo, atau Anies. (*)
Editor: Darto Woryosukarto