Polisi Tindak Lanjuti Laporan Wanita di Iklan Fintech yang Siap “Digilir”

THE ASIAN POST, SOLO — Wanita berinisial YI (51), yang diiklankan dalam video siap “digilir” demi membayar utang pada perusahaan pinjaman online, Incash, melaporkan perusahaan itu ke Mapolresa Solo, Jawa Tengah.

Incash dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik.

Koordinator Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Soloraya, I Gede Sukadenawa Putra mengatakan,apa yang dilakukan Incash adalah berita tidak benar alias hoaks sekaligus telah mencemarkan nama baik korban.

“Berita tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Karena ada tendensi yang mencemarkan nama baik,” katanya, Kamis (25/7).

Gede melanjutkan, ini merupakan pelecehan terhadap kehormatan wanita dan juga pelanggaran hak asasi manusia. Karena itu, pihaknya akan mengambil sikap tegas untuk melaporkan Incash kepada pihak kepolisian.

“Kami juga tembuskan ke Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Kominfo, Kementerian Hukum dan HAM dan YLKI. Ini untuk memastikan bahwa apa yang diberitakan itu tidak benar. Tidak pernah klien kami menawarkan diri, dan ini kami bantah,” tegasnya, seperti dilansir dari suara.com.

Berita tersebut sepenuhnya merupakan inisiatif dari pinjol tersebut, yang sebelumnya memberikan pinjaman kepada korban.

Gede berharap, para pinjol bisa ditindak tegas oleh pihak yang berwenang sehingga tidak ada lagi kejadian seperti yang dialami oleh kliennya.

Terkait hal ini, Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Fadli mengaku polisi telah menerima soal laporan tersebut.

“Benar ada laporan itu, dan kami akan melakukan penyelidikan atas laporan tersebut,” katanya.

Di tempat sama, YI mengatakan, teror itu dialami setelah dirinya dua hari terlambat membayar angsuran.

Ia menceritakan, sekitar 10 hari yang lalu melakukan pinjaman lewat perusahaan online sebesar  Rp1 juta namun hanya dapat Rp680 ribu dengan tempo tujuh hari.

Karena terlambat dua hari, pihak Incash menghubunginya dan ia meminta kesempatan waktu untuk mencari uang.

Tetapi, YI menambahkan, tiba-tiba dirinya mendapatkan teror. Seluruh nomor kontak yang dimilikinya dihubungi dan diberitahu terkait tunggakan angsuran.

“Juga dibuat grup WA. Saya cuma minta waktu saja agar bisa membayarnya, tapi langsung diteror,” ucapnya.  []

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.