Terapkan GCG dan Diversifikasi Portofolio, Kinerja BPRS HIK Insan Cita Tumbuh Berkelanjutan

Konsistensi BPRS HIK Insan Cita dalam menerapkan tata kelola yang baik dan mendiversifikasi portofolio pembiayaan diganjar predikat ”sangat bagus” dari Infobank selama tiga tahun beruntun. Komitmen BPRS ini untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah, sekaligus menjaga momentum kinerja positif patut diapresiasi.

Bank BPR Syariah HIK Insan Cita (BPRS HIK Insan Cita) kembali meraih predikat ”sangat bagus” dalam Rating Institusi Keuangan Syariah versi Infobank 2024. Pencapaian ini adalah buah konsistensi BPRS HIK Insan Cita dalam menerapkan praktik tata kelola perbankan yang sehat sesuai prinsip syariah dan melakukan diversifikasi portofolio pembiayaan. Hasilnya kualitas terjaga, dan core business tumbuh berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Muhammad Hadi Maulidin Nugraha selaku Direktur Utama BPRS HIK Insan Cita. Sepanjang 2023, aset bank ini tumbuh 24,92%, atau menjadi Rp260,28 miliar. Fungsi intermediasi berjalan sangat baik, di mana pembiayaan tumbuh 20,90%, atau menjadi Rp220,06 miliar. Ekspansi pembiayaan juga dilakukan dengan prudent, tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang terjaga di level 2,85%, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri BPRS yang di akhir 2023 tercatat 6,49%. Hasilnya, BPRS ini mampu menghasilkan return on equity (ROE) cukup tinggi, yakni di posisi 36,27%. Ini mengindikasikan kemampuan BPRS HIK Insan Cita yang sangat baik dalam memberikan imbal hasil dari modal yang dimiliki. Sementara dari sisi funding, dana pihak ketiga (DPK) meningkat 25,62% menjadi Rp238,87 miliar.

Hadi menambahkan, pada 2023, bank berhasil menyalurkan pembiayaan ke sektor UMKM sebesar 48% dan 52% pembiayaan disalurkan kepada segmen masyarakat berpenghasilan tetap (fixed income). BPRS ini juga tengah mengembangkan segmen pembiayaan berbasis kelompok ibu-ibu di pedesaan, seperti pola Grameen Bank di Bangladesh, serta pembiayaan Thaharah, yaitu pembiayaan yang dkhususkan untuk pengadaan sanitasi air di pedesaan. Bank bekerja sama dengan PDAM setempat agar dapat turut andil dalam berbagai program pembiayaan hijau (green financial)  berdasarkan aspek Environmental Sosial dan Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDG’s)”.

“Kami turut memberikan kontribusi agar dapat tercapainya SDGs, ESG dan juga peningkatan kualitas perekonomian UMKM bisa naik kelas. Terdapat lebih dari 10.000 nasabah UMKM di pedesaan menikmati berbagai produk pembiayaan yang kami tawarkan. Pembiayaan ini sangat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat agar bisa meningkat dan bisa menjadi kuat,” tegas Hadi.  

Hadi menambahkan, BPRS HIK Insan Cita pun menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Bank membangun beberapa komite, seperti komite audit internal dan komite manajemen risiko. Sedangkan dari sisi pelayanan, BPRS ini terus mengembangkan digitalisasi untuk meningkatkan pelayanan dan business process yang lebih efektif dan efisien.

”Kami masih setia dalam memberikan pelayanan pick up service dengan cara menjemput langsung ke pasar-pasar dan sekolah-sekolah bagi nasabah yang ingin menabung melalui aplikasi android collection, sehingga nasabah tidak perlu datang ke kantor dan tidak akan mengganggu aktifitas usaha dan pekerjaannya,” terang Hadi yang baru saja menyelesaikan Program Doktor Ekonomi dan Keuangan Syariah di Universitas Trisakti Jakarta.

Berkat pengelolaan manajemen portoflio kredit atau pembiayaan yang sehat, BPRS HIK Insan Cita dapat memberikan Imbal Hasil yang kompetitif atas penempatan Deposito  dengan equivalent rate hingga 8% untuk jangka waktu 12 bulan.  

”Dukungan dari Seluruh Pemegang Saham khususnya dari PT Induk HIK sebagai Pemegang Saham terbesar, mendukung catatan kinerja BPRS HIK Insan Cita sepanjang tahun 2023. Kami optimis kinerja BPRS HIK Insan Cita akan terus tumbuh dengan sehat dan sustainable,” pungkasnya. (*)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.