Citi Lancarkan Strategi Lima Tahun Pembiayaan Bermacam Solusi Terkait Perubahan Iklim

Hong Kong – Citi telah mengumumkan strategi Sustainable Progress yang baru untuk lima tahun kedepan guna membantu mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon. Strategi ini mencakup target pembiayaan lingkungan hidup senilai US$ 250 miliar untuk membiayai dan memfasilitasi berbagai macam solusi global terkait perubahan iklim.

Jumlah ini merupakan penambahan dari jumlah yang sebelumnya, yaitu sejumlah US$ 100 miliar yang diumumkan pada tahun 2015 dan telah selesai di tahun 2019, atau lebih cepat empat tahun dari jadwal semula.

“Jika ada satu pelajaran yang dapat dipetik dari pandemi Covid-19 adalah bahwa ekonomi, kesehatan fisik, dan ketahanan kita, saling terkait dengan lingkungan dan stabilitas sosial kita,” ujar Peter Babej selaku CEO Citibank untuk Asia Pasifik, beberapa waktu lalu.

“Tata Kelola Lingkungan dan Sosial (ESG) telah menjadi fokus terdepan dan utama bagi Citi dalam menanggapi krisis kesehatan yang saat ini terjadi, dan telah menjadi topik pembahasan utama dengan para klien dan komunitas kami di kawasan Asia Pasifik. Dengan tujuan berskala global senilai US$ 250 miliar, kami ingin menjadi yang terdepan dalam mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon,” tambah Babej.

Strategi baru ini, yang terintegrasi dengan Environmental and Social Policy Framework dari Citi, akan berfokus kepada tiga area inti dalam lima tahun mendatang, antara lain transisi rendah karbon, climate risk, dan operasional yang berkelanjutan.

Citi telah memiliki komitmen untuk beralih ke ekonomi rendah karbon yang berkelanjutan. Hal ini terbukti dengan Citi menjadi penandatangan pertama Prinsip-prinsip Perbankan yang Bertanggung Jawab di Amerika Serikat. Citi juga telah merilis Environmental, Social and Governance (ESG) Report 2019 pada bulan April lalu.

Laporan ini merinci kinerja Citi dalam sejumlah bidang ESG prioritas. Citi juga baru-baru ini dinobatkan sebagai # 2 dalam 100 Best Corporate Citizens versi 3BL Media, yang didasarkan kepada transparansi serta performa dari bank.

“Kami melihat integrasi keberlanjutan yang sejati ke dalam bisnis dengan terbentuknya tim-tim yang berfokus pada keberlanjutan dan solusi tambahan dan tim-tim yang berfokus pada ESG, serta peningkatan antusiasme dan advokasi di seluruh Citi,” tambah Val Smith, Chief Sustainability Officer Citi.

Sejak awal pandemi global Covid-19, Citi terus memperdalam upaya-upaya terkait lingkungan, sosial, dan pemerintahan (Environmental, Social and Governance –ESG) guna menanggapi permintaan klien dan pasar. Dalam beberapa minggu terakhir, Citi telah menerbitkan obligasi hijau benchmark keduanya, obligasi USD Covid-19  pertama di Asia, bertindak sebagai sole underwriter untuk Special Purpose Acquisition Company (SPAC) pertama yang berfokus kepada ESG; meningkatkan kebijakan bahan bakar fosil, dan telah merumuskan unit bisnis global baru yang berfokus pada keberlanjutan.

Citi juga menawarkan bantuan kepada nasabah yang terkena dampak pandemi melalui penangguhan pembayaran kartu kredit, keringanan biaya, serta program dan dukungan terhadap usaha kecil.

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.