THE ASIAN POST, JAKARTA ― Ustaz Abdul Somad (UAS) diminta untuk menjelaskan isi ceramahnya yang dianggap telah menyinggung umat Katolik terkait salib. Hal ini penting untuk menjaga agar tidak terjadi kesenjangan sosial antarmasyarakat.
“Apa yang terjadi pada Ustaz Somad itu tentu harus diklarifikasi, karena juga banyak usulan. Ya dilalui (menggunakan) proses yang ada di negeri ini,” kata JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (20/8).
Belajar dari kasus ini, JK meminta kepada seluruh penceramah agama, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu atau Buddha, agar menyampaikan konten khutbah yang menentramkan, serta menjaga perdamaian di kalangan masyarakat.
“Kita semua, apakah itu Islam, Kristen, Buddha, dalam berdakwah atau dalam memberikan khutbahnya haruslah lebih adem dan lebih menghormati satu sama lain,” tegasnya.
Seperti diberitakan Abdul Somad, dalam sebuah potongan video ceramahnya, menyinggung simbol agama Katolik. Somad mengatakan bahwa dalam hukum Islam salib adalah tempat bersarangnya jin kafir.
“Apa sebabnya? Saya selalu terbayang salib, jin kafir sedang masuk karena di salib itu ada jin kafir. Darimana masuknya jin kafir? Dari patung (yang) kepalanya ke kiri apa ke kanan?” kata Somad sambil melapangkan kedua tangannya menirukan bentuk corpus pada salib di Gereja Katolik.
Ustaz lulusan Universitas Al-Azhar Mesir itu menanggapi bahwa dia hanya menanggapi pertanyaan anggota jamaahnya. Selain itu, Somad mengatakan kajian dalam video tersebut disampaikan secara tertutup di dalam masjid dan terjadi sudah lama, sekitar tiga tahun lalu. []