Pembiayaan Mikro Topang Pertumbuhan Pembiayaan di BSI

(Foto: Net)

Jakarta – Hingga paruh pertama atau semester I tahun ini Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp191,29 triliun atau meningkat 18,55% secara tahunan. Pembiayaan mikro menjadi segmen dengan pertumbuhan paling besar dibanding dengan segmen pembiayaan lainnya.

Lebih detail, pembiayaan mikro mencatatkan pertumbuhan 31,13% secara tahunan, pembiayaan konsumer tumbuh 21,66%, pembiayaan wholesale naik 20,34%, pembiayaan kartu mengalami kenaikan 22,87%, serta gadai emas meningkat 20,07%. Sementara, rasio pembiayaan bermasalahnya yang tercermin dari non performing financing (NPF) berada di bawah ketentuan minimum regulator yakni 5%.

“Raihan ini juga didukung NPF nett sebesar 0,74%. Adapun, cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 157,93%,” ujar Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 1 September 2022.

Ia mengungkapkan, kinerja yang solid ini ditunjukan juga dari pertumbuhan aset sebesar 12,46% secara tahunan menjadi Rp277,34 triliun di semester I 2022. Di sisi yang bersamaan, upaya BSI melakukan efisiensi dalam hal operasional terbukti sukses. Buktinya, beban operasional terhadap pendapatan operasional (BO/PO)-nya membaik menjadi 74,50%.

“Untuk ke depannya, BSI akan fokus pada investasi berkelanjutan serta pengembangan islamic ecosystem sesuai dengan semangat ekonomi hijau berlandaskan ESG (environmental, social, adn governance) yang saat ini sedang diperkuat oleh pemerintah dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sejalan dengan semangat transformasi di tubuh BSI,” tegasnya. (*)

Penulis: Bagus Kasanjanu

Editor: Steven Widjaja

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.