Nissan Indonesia Salurkan Donasi untuk Pemulihan Air Bersih di Sulteng
THE ASIAN POST, JAKARTA – Nissan Indonesia salurkan donasi sebesar Rp1 triliun yang diberikan melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), untuk penyediaan unit sarana penjernih air di daerah yang terkena dampak bencana gempa dan likuifaksi di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Vice President Nissan Motor Indonesia, Alan Caugant mengatakan, “Simpati dan perhatian kami terhadap para korban dan mereka yang berhasil selamat dari dampak gempa bumi dan tsunami, termasuk rekan-rekan kami sendiri dari dealer Nissan-Datsun Palu. Belasungkawa kami yang terdalam kepada keluarga, dan mereka yang terkena bencana alam ini, kami akan memberikan dukungan penuh kepada mereka,” ujarnya di Jakarta, Rabu (14/11).
Prioritas Nissan, tambah Alan, adalah memastikan kesejahteraan karyawan dan keluarga mereka, serta mendukung komunitas Nissan. Ia menekankan, perusahaan fokus dalam mendukung rencana Kemenperin untuk memasok air jernih, AMMDes Penjernih air, serta mendukung kebutuhan air pasca bencana yakni 15 liter per orang setiap hari.
“Kami mendukung rencana pemerintah untuk memberikan akses untuk air bersih dan air minum, karena air adalah kebutuhan mendesak bagi manusia, dan kami merasa bahwa program ini tidak hanya menjawab dukungan langsung, tetapi juga berkelanjutan. Karena masyarakat dapat memanfaatkannya dalam jangka panjang,” kata Alan.
Sebagai informasi, Kemenperin akan memasok 4 unit kendaraan sarana penjernih air ke Palu, Donggala, Sigi dan Sulawesi secara luas, serta wilayah lain yang terkena dampak bencana.
“Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian mengucapkan terima kasih atas partisipas Nissan, sebagai tanggung jawab sosial perusahaan dan tanggung jawab kemanusiaan dari Nissan untuk Indonesia,” ujar Menperin, Airlangga Hartarto.
Sebelumnya, Nissan telah menyalurkan donasi pada awal Oktober melalui mitra dealer-nya, Indomobil Group (IMG), yang fokus membantu karyawan di Palu dan keluarga mereka. Di mana, ada dua korban meninggal (1 manajer cabang dan 1 staf), serta sejumlah karyawan yang ikut terkena dampak bencana.
