THE ASIAN POST, JAKARTA ― Media sosial di dunia Arab dihebohkan dengan pembukaan diskotik di Jeddah, Arab Saudi.
Tagar ‘disko di Jeddah’ diwarnai berbagai lelucon. Jawatan hiburan Saudi langsung melakukan investigasi.
Pembukaan White, sebuah klub malam di kota Jeddah, Arab Saudi cukup mengejutkan banyak orang dan mengundang berbagai reaksi, terutama di media sosial.
Dilansir dw.com, beberapa pengguna Twitter memuji itu sebagai bagian dari rencana reformasi Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memodernisasi kerajaan konservatif.
Disebutkan, pengguna twitter meluncurkan ‘pesta online‘ dengan tagar berbahasa Arab berjudul “Disco in Jeddah” untuk mengekspresikan opini mereka. Aroma humor mendominasi pesta online itu.
Sementara yang lain mencemooh gagasan “klub malam halal”, meskipun tempat itu disebut-sebut oleh penyelenggara yang tampak sebagai klub bebas alkohol.
Beberapa laporan mengatakan dilarang keras melakukan pengambilan gambar berupa foto atau video di dalam venue, dan mereka yang berusia di bawah 18 tahun.
Dikutip dari Aljazeera, Jawatan Hiburan Umum Arab Saudi (GEA) membantah telah memberikan lampu hijau untuk pembukaan klub malam di kota pantai Jeddah.
“Menurut informasi yang diberikan kepada GEA, acara (Proyek X) itu melanggar prosedur hukum dan peraturan yang berlaku, dan belum disahkan oleh badan tersebut,” kata pernyataan itu.
GEA, disebutkan, awalnya mengeluarkan lisensi untuk acara lain.
Namun, Kontraktornya kemudian mengambil keuntungan dari perpanjangan lisensi itu untuk melakukan pelanggaran serius dan hal ini tidak dapat diterima.
“Investigasi kini dilakukan,” demikian dilansir dari Aljazeera.
Sebelumnya, sejumlah media regional melaporkan bahwa “klub malam halal” pertama akan dibuka pada hari Kamis (13/6) di tepi pantai Jeddah.
Tempat itu dilaporkan merupakan cabang klub malam White, yang juga memiliki klub di Dubai dan Beirut. []