Jakarta— Ternyata Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo tak hanya mahir mengokang senjata. Dia juga piawai memainkan kuas dan cat di atas kanvas.
Hasil goresan kuasnya juga tak main-main. Lukisan yang dihasilkan dari goresan awal tangannya juga bernilai tinggi.
Dalam sebuah lelang, lukisan mantan Kabareskrim itu terjual di harga Rp330 juta.
Hebatnya lagi, hasil dari lelang lukisannya itu disumbangkan untuk kemanusiaan. Kapolri menyerahkan ke BAZNAS RI.
Adalah NU Gallery yang memungkinkan lukisan Kapolri terjual tinggi dan didedikasikan untuk kemanusiaan. NU Galery juga membuktikan bahwa seni bukan hanya soal keindahan.
Seni juga soal kepedulian. Sebuah lukisan yang awalnya hanya sapuan kuas pertama dari Kapolri, yang kemudian disempurnakan oleh pelukis senior Dwi Samuji, kini bernilai lebih dari sekadar karya seni.
Lukisan Kapolri dilelang dalam Indonesia Painting Exhibition (IPE) 2025, dan hasilnya, Rp330 juta, diserahkan langsung ke BAZNAS untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Serah terima dilakukan di Kantor Pusat BAZNAS, dihadiri oleh Head of Operations & Administration NU Gallery, Gus Fairuzzabady, dan Head of Marketing & Client Relations NU Gallery, Ahmad Fadillah, serta diterima langsung oleh Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, didampingi jajaran pimpinan BAZNAS lainnya.
“Lukisan ini lahir dari gagasan bahwa seni bisa menjadi jembatan bagi kepedulian sosial. Kami ingin menunjukkan bahwa seni tidak hanya untuk dikagumi, tetapi juga bisa menjadi alat untuk membantu sesama,” ujar Gus Fairuzzabady.
BAZNAS memastikan dana ini akan langsung disalurkan untuk santunan yatim, bantuan bagi masyarakat kurang mampu, serta program pemberdayaan di bulan Ramadan.
Ketua BAZNAS, menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap inisiatif NU Gallery dan Kapolri.
“Kami melihat inisiatif ini sebagai sebuah model bagaimana seni dan kepedulian bisa berjalan beriringan. Hasil lelang ini bukan hanya angka, tetapi harapan bagi mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
Serah terima hasil lelang ini menjadi bagian dari rangkaian besar Indonesia Painting Exhibition (IPE) 2025, yang tidak hanya menghadirkan pameran seni tetapi juga kegiatan sosial dan edukasi. Pameran akan berlanjut hingga 18 Maret 2025 di KBN Antara, Jakarta.
NU Gallery dan BAZNAS juga akan melibatkan Muzakki Prioritas dari jaringan BAZNAS, agar sinergi seni dan sosial semakin luas dan berdampak besar bagi masyarakat.
Founder NU Gallery, Muchamad Nabil Haroen, menambahkan, kegiatan ini bukan hanya sekali terjadi.
“Kami ingin seni menjadi alat yang bisa menjangkau lebih banyak orang, bukan hanya sebagai ekspresi visual, tetapi juga ekspresi kepedulian. Ini bukan yang terakhir. Kami akan terus menghadirkan seni sebagai bagian dari solusi sosial,” ujarnya. (DW)