Top! BPD Bali Catat Laba Tumbuh 21 Persen di Q1 2025

Jakarta – Dalam kondisi pasar yang volatil di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global, Bank BPD Bali berhasil membuktikan adaptibilitasnya terhadap kondisi pasar yang tercermin dari kinerja BPD Bali pada triwulan I 2025.

Laba BPD Bali tercatat tumbuh hingga 21,63 persen secara tahunan di kuartal I 2025 menjadi Rp329,06 miliar dari periode yang sama tahun 2024 yang senilai Rp270,53 miliar.

Pertumbuhan laba itu tak bisa dilepaskan dari kinerja apik pada pos-pos keuangan lainnya.

Dari sisi kredit, penyaluran kredit BPD Bali mencapai Rp23,3 triliun atau tumbuh 8,80 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Bahkan kinerja penyaluran kredit di triwulan I 2025 melebihi target yang dirancang sebesar Rp23,03 triliun.

Dari seluruh kredit yang tersalurkan tersebut, share kredit produktif dibandingkan dengan kredit konsumtif telah mencapai 58,40 persen. Di samping itu, share kredit kepada UMKM telah mencapai 50,86 persen atau mencapai Rp11,8 triliun, tumbuh 11,33 persen (yoy). Pencapaian ini tidak terlepas dari komitmen Bank BPD Bali mendukung UMKM melalui KUR. Penyaluran KUR senilai Rp487,4 miliar atau sebesar 170,48 persen dari target.

“Ini sejalan dengan visi BPD Bali untuk menjadi Bank yang Kuat, Berdaya Saing Tinggi, dan Terkemuka dalam melayani UMKM serta berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian daerah yang berkelanjutan,” ujar Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma, dikutip Minggu (4/5).

Bahkan, komitmen ini membuat BPD Bali mendapatkan penghargaan sebagai Bank Daerah Pendukung UMKM pada sebuah ajang yang diselenggarakan salah satu media nasional. Selain KUR, Bank BPD Bali membantu UMKM naik kelas dengan menyediakan kredit Kusuma Sari. Bank BPD Bali juga menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Badung melalui program Sidi Kumbara (Subsidi Kredit Usaha Mikro Badung Sejahtera).

Selain pencapaian kredit, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank BPD Bali mencapai Rp33,66 triliun, melebihi target yang direncanakan sebesar Rp32,69 triliun.

Penghimpunan DPK tersebut tumbuh 9,67 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2024, mencapai Rp30,69 triliun.

Peningkatan kredit dan pendanaan Bank telah mendorong peningkatan aset dimana Bank BPD Bali mencatatkan aset sebesar Rp39,46 triliun atau meningkat sebesar 10,05 persen dari sebelumnya pada Maret 2024 sebesar Rp35,86 triliun.

Rasio keuangan juga terjaga dengan baik, dimana Rasio KPMM sebesar 25,14 persen, ROA sebesar 3,88 persen, ROE sebesar 30,13 persen, NIM sebesar 6,71 persen, NPL Gross sebesar 0,90 persen, dan BOPO sebesar 63,11 persen.

“Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, di samping menerapkan prinsip kehati-hatian, Bank melakukan inovasi berkelanjutan dalam digitalisasi untuk memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi,” imbuh I Nyoman.

Menanggapi maraknya penipuan dengan modus phising yang beredar saat ini, Bank BPD Bali menghimbau masyarakat agar waspada terhadap berbagai informasi yang beredar melalui akun-akun media sosial dan tidak mudah percaya pada informasi yang didapatkan dari sumber yang tidak jelas.

“Selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan Bank BPD Bali, termasuk tidak memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP, dan lainnya,” sambung I Nyoman.

I Nyoman juga mengimbau agar nasabah memastikan informasi yang didapat berasal dari sumber atau kanal informasi resmi Bank BPD Bali seperti website resmi www.bpdbali.co.id, media sosial resmi yang verified Instagram @bankbpdbali, Facebook PT Bank Pembangunan Daerah Bali, YouTube @bankbpdbali, email bpdbalicare@bpdbali.co.id, live chat www.bpdbali.co.id, serta call center resmi Bank BPD Bali Call 1500 844. SW

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.