Jaga Kestabilan Bisnis, Direktur Adira Finance Jin Yoshida Masuk sebagai Top 200 Next Leader 2022
Jakarta— Di saat ekonomi nasional terancam resesi, beberapa perusahaan jasa keuangan, khususnya multifinance justru mencatatkan kinerja yang menggembirakan. Salah satunya ialah PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance).
Sampai dengan kuartal III/2022, perusahaan berhasil mencetak laba bersih hingga Rp1,1 triliun, atau melonjak sebesar 52% secara year on year (yoy). Perolehan laba itu, diikuti penurunan beban bunga sebesar 5% yoy, atau menjadi Rp2,3 triliun yang sejalan dengan adanya penurunan di sisi jumlah pinjaman dan biaya bunga.
Diketahui, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 6% secara yoy menjadi Rp4,4 triliun. Peningkatan juga terjadi pada margin bunga bersih dari 13,1% menjadi 18,1% pada kuartal III/2022.
Bertumbuhnya bisnis perusahaan ini tidak terlepas dari peran Direktur Business Alliance Strategy Adira Finance Jin Yoshida. Keberhasilan Jin dalam mengatur strategi bisnis, membawa dirinya terpilih menjadi salah satu pemimpin potensial di ajang penghargaan TOP 200 Next Leader 2022.
Pria asal Jepang ini memiliki segudang pengalaman di industri jasa keuangan, khususnya perbankan. Apalagi, selama 18 tahun Jin telah mengabdikan dirinya berkecimpung di dalam bidang keuangan. Sebelumnya, Jin memulai karir di The Bank of Tokyo-Mitsubishi. Di sana, dia ditunjuk menjadi group leader.
Kemudian, dia ditunjuk menjadi managing director di MUFG Union Bank, New York. Dinilai berpengalaman mengelola keuangan membuat dirinya kini dipercaya menduduki kursi direktur Adira Finance untuk memperkuat bisnis pembiayaan. Setelah masuknya Jin sebagai salah satu pemimpin Adira Finance, bisnis perusahaan tampak berjalan stabil dan mengalami peningkatan.
Keberhasilan Jin tercermin dari naiknya pembiayaan baru perusahaan. Sebagaimana dilaporkan, per kuartal III/2022 Adira Finance mencatat jumlah pembiayaan baru mencapai Rp21,9 triliun, atau tumbuh 21% secara yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pembiayaan baru tersebut masih didominasi segmen kendaraan roda empat, di mana terjadi peningkatan sebesar 37% secara yoy. Adapun, pembiayaan baru di segmen sepeda motor hanya tumbuh 2% secara yoy.
Tak hanya itu, rasio nonperforming loan (NPL) gross konsolidasi menunjukkan tren yang membaik dan dikelola pada level 1,9%, atau turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,2%.
Sekadar diketahui, sepanjang 2021 Adira Finance berhasil mencatatkan pertumbuhan laba mencapai 52,14%, atau menjadi Rp1,14 triliun dari posisi 2020 yang hanya Rp753,2 miliar.
Perusahaan juga mencatatkan adanya pertumbuhan pada sisi aset, kendati naik tipis sebesar 1,26%. Berdasarkan laporan perusahaan, aset Adira Finance pada 2021 mencapai Rp24,32 triliun, atau naik dari posisi Desember 2020 senilai Rp24,02 triliun.
Di tahun yang sama pula, perusahaan berhasil merealisasikan pembiayaan senilai Rp20,59 triliun, atau naik sebesar 0,71% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp20,74 triliun. (*)
Penulis: Ranu Arasyki.