THE ASIAN POST, JAKARTA ― Kondisi udara Jakarta kembali menempati urutan teratas sebagai kota dengan kualitas udara terburuk dengan indeks mencapai 183 AQI (Air Quality Index).
Berdasarkan data real time yang dipantau asianpost.id, Senin (29/7) pukul 10.15 dari laman AirVisual, dengan indeks sebesar itu, Jakarta tergolong tidak sehat.
Angka real time yang ditampilkan AirVisual selalu berubah, tapi angka ini lebih besar dari pantuan sebelumnya, pada 3 Juli 2019, yang tercatat sebesar159 AQI.
AirVisual mengingatkan, kualitas udara yang tidak sehat dapat menyebabkan peningkatan pembengkakan jantung dan paru-paru. Kelompok sensitif berisiko tinggi mengalami efek kesehatan yang buruk dari polusi udara.
Maka, AirVisual menyarankan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Bahkan, kepada kelompok sensitif harus menghindari semua aktivitas di luar ruangan.
“Setiap orang harus berhati-hati, gunakan masker. Penggunaan ventilasi tidak disarankan. Dan, penjernih udara harus dihidupkan,” begitu disebutkan.
AirVisual adalah sebuah aplikasi pengukuran udara global secara real time. Internasional menggunakan AirVisual sebagai pengukuran kualitas udara sebuah kota.
Berikut rating polusi udara kota-kota di dunia, Senin (29/7), pukul 10.15:
- Jakarta, Indonesia (183)
- Johannesburg, Afrika Selatan (137)
- Dubai, Uni Emirat Arab (130)
- Teheran, Iran (107)
- Santiago, Chile (105)
- Krasnoyarsk, Rusia (103)
- Kuwait City, Kwait (99)
- Nagoya, Jepang (96)
- Hanoi, Vietnam (96)
- Tashkent, Usbekistan (91).