Jakarta– PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank (IDX: BBKP) kembali berhasil mempertahankan peringkat idAAA dengan outlook stabil dari lembaga pemeringkat independen PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee mengatakan, rating ini menegaskan posisi KB Bank sebagai institusi keuangan yang memiliki kapasitas dan kemampuan yang kuat dalam memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
“Hasil evaluasi dan pemeringkatan PEFINDO ini sejalan dengan berbagai langkah perbaikan yang telah dilakukan oleh KB Bank untuk memperkuat fundamental bisnis,” ujar Tom dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/11).
Tom menjelaskan, Dukungan dari KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali sejak tahun 2020, turut memperkuat upaya tersebut melalui strategi yang berkelanjutan dan investasi yang signifikan dalam memperbaiki kinerja operasional dan kualitas layanan.
“Peringkat idAAA dari PEFINDO ini menunjukkan bahwa upaya kami dalam mewujudkan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan telah on-track. Dengan dukungan penuh dari KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali, kami terus berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia serta menyediakan solusi perbankan terbaik bagi nasabah kami,” kata Tom.
Tumbuh Solid di Kuartal III 2024
Hingga kuartal III 2024, perseroan tampak terus meningkatkan kinerja bisnisnya.
Hal ini tercermin dari kemampuan KB Bank mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp3,70 triliun, meningkat 14,76% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Di sisi lain, pengelolaan beban bunga yang efisien menghasilkan pertumbuhan beban bunga yang terkendali, hanya naik 4,69% yoy menjadi Rp2,95 triliun.
Akibatnya, net-interest income (NII) mengalami lonjakan sebesar 84,15%, dari Rp409 miliar pada September 2023 menjadi Rp753 miliar pada September 2024.
Tom merinci, pertumbuhan kredit baru menjadi salah satu pendorong utama kinerja KB Bank, dengan peningkatan sebesar 19,11% (yoy). Segmen UMKM dan ritel mencatatkan pertumbuhan yang signifikan masing-masing sebesar 41,82% dan 65,30%.
“Berbagai upaya ini berkontribusi pada peningkatan net interest margin (NIM) KB Bank, yang naik menjadi 1,46% dari 0,66% di kuartal yang sama tahun lalu,” sebut Tom.
Selanjutnya, kualitas aset KB Bank juga terus menunjukkan perbaikan dengan penurunan rasio Loan at Risk (LAR) menjadi 24,92% dari 43,96% pada periode yang sama tahun lalu. Rasio NPL gross juga turun menjadi 9,58% dari 11,22%. Di sisi lain, likuiditas tetap terjaga dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,26%.
Didukung kenaikan dana murah (CASA) sebesar 22,11% (yoy), meningkatkan rasio CASA menjadi 25,54% dari 23,06% pada tahun sebelumnya.Selain itu, pada bulan Oktober 2024, KB Bank berhasil menerbitkan obligasi global perdananya di Singapura senilai US$300 juta, dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,5 kali.
“Langkah ini memperkuat struktur pendanaan bank, sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan NIM ke depannya. Dengan berbagai pencapaian ini, KB Bank optimis dapat terus memperkuat posisinya di pasar perbankan Indonesia dan terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Tom. (*) Ranu Arasyki Lubis