THE ASIAN POST, JAKARTA – Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali menegaskan, otonomi daerah (Otda) merupakan alat untuk mengikat dan memperkuat eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Otda itu clear. Pasal 18 UUD menyatakan itu satu kebutuhan tapi dalam bingkai NKRI,” katanya saat menjadi pembicara kunci dalam acara “Anugerah Kepala Daerah dan BUMD Terbaik 2019”, yang diselenggarakan The Asian Post di Jakarta, Jumat (26/7).
Apalagi, hal ini juga diperkuat dengan diterbitkannya UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Karenanya, Zainudin menolak anggapan yang mengatakan bahwa Otda dapat memperlemah NKRI.
“Justru eksistensi NKRI terjaga dan untuk membangun negeri ini dengan Otda,” tegasnya.
Karena itu, Zainudin menegaskan jangan ada yang berfikir untuk menarik ke arah sentralistik lagi.
Sebaliknya, Otda mestinya disyukuri karena lahir dari rahim reformasi dan perjalannnya sudah cukup lama, sejak tahun 2000.
Hanya persoalannya, diakui Zainudin, memang beberapa hal ada yang mengatakan belum sesuai antara apa dituju dengan aturan-aturan, terutama yang merupakan turunan dari UU Pemerintah Daerah.
“Kita support UU 23 Tahun 2014. Kita clear tentang UU ini, yang oleh pemerintah kemudian terbitkan aturan turunannya,” katanya.
Dalam satu hal, Zainudin sepakat, bahwa pusat harus memberikan kepercayaan dan ruang gerak yang cukup kepada daerah.
Tetapi, itu pun harus dengan kontrol dari pusat.
Menurut Zainudin, yang terpenting saat ini bagaimana pemda bisa meningkatkan pelayanan, dan melakukan pemerataan pertumbuhan dan membuka peluang tumbuhnya inovasi di daerah.
Zainudin mengingatkan, persaingan daerah sangat ketat, terutama untuk kecepatan pelayanan dan perkembangan teknologi.
Jika penyelenggaraan Otda tetap dengan pola seperti biasanya, dia memastikan daerah akan ketinggalan
“Apalagi kalau pelayanan lambat, berbelit-belit. Pasti akan lambat,” tandasnya.
Tapi, seiring dengan itu, daerah harus meningkatkan kemampuan SDM-nya, dan aerah tidak bisa lagi mengandalkan sumber daya alam sebagai pendapatan daerahnya.
“Daerah yang hanya mengandalkan SDA tidak akan maju jika tanpa diikuti peningkatan kemampuan SDM-nya,” tutup dia. []