THE ASIAN POST, JAKARTA – Aparkost (Apartemen Kost) dalam perjalanannya beberapa tahun ini terus tumbuh dan berjalan loyal di sektornya.
Aparkost tidak hanya menjual produknya tapi ada sebaran nilai gaya hidup investasi. Pada Senin (9/9) lalu, di Jakarta, bersama-sama dengan Mamikos ditandatangani MoU Kerjasama Hunian Sewa.
Mamikos sendiri didirikan akhir tahun 2015, dimana saat itu industri kos-kosan sangat unik dan ada dua hal pandangan terhadap kos-kosan
Pertama, sebagai warisan budaya yang sejak penjajahan sudah ada. Ketika ada orang yang belajar atau merantau tidak punya tempat tinggal, sementara di sisi lain banyak orangtua yang punya kamar sisa di rumahnya untuk bersedia menampung.
Kedua, pasar kos di Indonesia besar sekali, sudah ada sejak dahulu dan hanya ada di Indonesia. Mamikos melihat belum ada perusahaan-perusahaan teknologi yang berusaha membantu industri ini untuk berkembang.
Mamikos yakin dengan teknologi sebenarnya bisa bisa membantu industri ini berkembang lebih baik dari dua sisi pelaku industri dan penyewa.
Saat ini mamikos.com mendapat kunjungan tujuh juta orang perbulan dan sudah melakukan kerja sama lebih dari 100.000 pemilik kos seluruh Indonesia.
“Kami senang sekali bisa bekerja sama dengan Aparkost karena aparkost adalah yang tidak hanya pemilik kost saja tapi pionir di industri kos-kosan, banyak nilai yang bisa diambil pemilik dan semua yang terlibat didalamnya.” kata Anggit Tut Pinilih, CEO Mamikos di Jakarta.
Nilai sosial yang dibawa Aparkost menjadi pembeda dari kos-kosan lainnya yang memiliki visi yang sama dengan Mamikos dimana anak-anak kos terus berkembang.
Mamikos membantu pemenuhan hunian kos dengan cara mengarahkan calon penghuni kos mencari kos ke Aparkost .
Nilai-nilai yang ada di Aparkost disampaikan ke penyewa Aparkost bahwa dibalik bangunan Aparkost tidak sekedar bangunan, banyak hal yang penyewa bisa dapatkan makin banyak yang bergabung.
MoU yang dilaksanakan ada dua tujuan yakni membangun jaringan kerjasama dengan skala nasional sekaligus untuk mendapatkan kecocokan seperti visi dan vibrasi.
Kemudian selanjutnya adalah penandatanganan MoU yang sudah disepakati sebelumnya. Kedua tujuan tersebut berjalan lancar dan tercapai dengan baik,” kata Andi Taufik Yusuf, CEO SCC (Aparkost) .
Dua figur CEO mamikos.com dan SCC (Aparkost) masih tergolong muda dan milenial diharapkan bisa menyatukan kecocokan hubungan dan bisa bersama-sama melihat bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa yang lebih besar ke depannya.
Hal tersebut merupakan kesamaan visi mamikos.com dan Aparkost. Aparkost optimis dengan adanya MoU ini membuahkan hasil yang besar tidak hanya dari materi tapi juga immateri dengan skala jangka panjang.
Mamikos.com akan menyebar pesan “Competition Advantage” dari sudut pandang aplikasi kepada calon penyewa. Nilai-nilai yang ada di Aparkost penting untuk diketahui oleh para penyewa.
Setelah itu diharapkan adanya peningkatan okupansi yang signifikan. Saat ini banyak mahasiswa mengetahui hunian kos dari medsos dan jarang dari brosur offline lagi.
Hadirnya mamikos.com di bidang kos-kosan maka ada harapan okupansi tumbuh signifikan.
“Okupansi yang meningkat tentunya akan berdampak juga kepada Gerakan WCAC (We Create Agent of Change) yang akan membentuk agent perubahan di Aparkost di berbagai wilayah,” ungkap Nur Rizka Ayuningsih Direktur Utama WCAC. []