Cinta Itu Disatukan Air Mata Terakhir

Kesedihan mendalam Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono terhadap istrinya, almarhumah  Ani Yudhoyono, ditunjukkan hingga detik-detik terakhir sang kekasih menghembuskan nafas terakhirnya.

SBY menyatukan air mata istri tercinta dengan air matanya, beberapa saat sebelum istrinya menghembuskan nafas terakhir.

Saat itu, Ani dalam kondisi dibius sehingga secara logika Ani tidak akan bisa mendengar segala doa dan harapan yang dibisikkan.

“Tapi Ibu Ani membalas dengan menitikkan air mata di sudut-sudut matanya, berarti beliau mendengar,” kata SBY penuh haru, saat acara penghormatan terakhir terhadap mendiang istrinya di Pendopo Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/6).

SBY kemudian mengambil tisu, menyeka air mata pasangan hidup yang telah menemaninya 46 tahun. Tanpa disadari, air mata SBY ikut menetes.

“Saya pun menyatukan air mata itu. Inilah bersatunya air mata kami, air mata cinta, air mata kasih dan air mata sayang,” kata SBY dengan suara berat.

Sejak kemudian, SBY memanjatkan doa, memohon kepada Allah untuk memberikan jalan terbaik bagi istrinya, dan diamini kedua putranya serta kedua menantunya.

Dalam masa perawatan hingga kritis, SBY tidak pernah sekali pun meninggalkan Ibu dari dua anak mereka, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono.

Ketiga lelaki terdekat Ani itu selalu mendampingi hingga menjelang akhir hayatnya. Para menantu dan cucu, dan kerabat lainnya juga selalu berada di dekatnya, di ruang ICU.

“Tiga hari-tiga malam, saya, AHY, Annisa, EBY, dan Aliya tidak meninggalkan sejengkal pun Ibu Ani yang berbaring berusaha bertahan,” kata SBY lirih.

SBY mengatakan, sebelum Ani menghembuskan nafas terakhir, dirinya beserta kedua putra serta menantu sempat membisikkan kepada Ani doa dan harapan masing-masing.

SBY juga mengatakan dirinya dan keluarga ikhlas apabila Allah memanggil istrinya yang tercinta apabila hal tersebut membawa kebaikan.

Kemudian,segalanya berlangsung cepat, dan sang kekasih menghembuskan nafas terakhirnya. []