Bos BNC Ungkap Strategi Raup Cuan di Tahun Naga Kayu
Jakarta— PT Bank Neo Commerce telah sepenuhnya bertransfromasi menjadi bank digital sejak tiga tahun terakhir dan akan “lepas landas” untuk bertumbuh dan berkembang pada tahun ini.
Pjs Direktur Utama BNC, Aditya Wahyu Windarwo menjelaskan, untuk mencapai turnaround pertama, BNC sudah mempersiapkan sejumlah langkah yang akan dilakukan tahun ini.
Langkah-langkah itu di antaranya melakukan diversifikasi segmentasi dari nasabah dan bisnis. Kemudian, perseroan akan memperluas ekosistem dan memperkaya fitur-fitur untuk bertransaksi yang dapat mendatangkan pemasukan di luar dari interest income juga fee based income dari transaksi maupun penjualan produk nonbank.
Dalam perjalanannya, BNC berhasil memboyong 8 penghargaan “The Best Satisfaction, Loyalty, and Engagement (SLE) Index Survey 2024” dari Majalah Infobank di Hotel Kempinski Jakarta, pada Kamis (1/2/2024).
Untuk mengetahui lebih jauh, berikut wawancara tim Asianpost dengan Pjs Direktur Utama BNC, Aditya Wahyu Windarwo:
Kenapa BNC memutuskan mengubah branding menjadi bank digital, mengingat lanskap bank umum masih dalam keadaan yang bagus?
Pada 2020, banyak pihak yang berinisiasi membuat suatu platform perbankan yang beroperasi secara digital. Kenapa? Karena mengandalkan teknologi dan unit cost-nya lebih murah, serta orangnya lebih sedikit.
Selain itu, proposisi digital bank atau bank dengan layanan perbankan digital itu tertolong karena pandemi Covid-19 yang sedang tinggi-tingginya dan mengubah behavior orang-orang.
Jadi, ketika orang tidak bisa keluar rumah, ke sekolah, ke ATM, atau ke bank, semua beralih dan layanan perbankan bisa dilakukan dari aplikasi.
Apa hambatan yang terjadi ketika BNC mengubah branding dari bank umum menjadi bank digital?
Sebenarnya, kalau kami melihat dari kategori OJK, kan belum ada yang dikategorikan sebagai bank digital, melainkan bank komersial atau bank umum yang memiliki layanan perbankan digital dan layanan perbankan elektronik.
Tetapi, untuk mencapai hal itu, hambatan yang paling besar adalah bagaimana kita bisa memproses transaksi secara cepat, secara aman, dan secara convenient.
Jadi kita awalnya itu melihat 3 hal itu. Harus simple, cepat, dan reliable. Dan kemudian juga yang paling penting adalah fleksibel.
Menurut Anda, kenapa aplikasi neobank banyak disukai oleh nasabahnya dibanding aplikasi bank digital lainnya?
Kami senantiasa berusaha memperkaya supaya bisa memahami anak muda ini kebutuhannya apa sih. Karena, saya juga melihat secara pribadi ada pergeseran.
Misalnya, anak muda zaman sekarang yang masih sekolah atau kuliah itu menganggap membuka akun bank itu nggak penting.
Mereka punya e-wallet dan menganggap bisa melakukan apa saja. Nah, kita melihat itu, dengan mengajak gerakan untuk menabung. Jadi, kalau kamu punya uang lebih, ditabung sedikit lah, karena BNC bisa kasih bunga yang lebih kompetitif.
Edukasi merupakan hal penting yang selalu kami lakukan ke generasi muda. Selain itu, kami selalu berinovasi, dan karenanya perkembangan layanan kami pesat dan sekarang sudah cukup lengkap tersedia di aplikasi neobank.
Apa kunci kesuksesan BNC mampu memborong 8 penghargaan dalam 7th Infobank Satisfaction, Loyalty, and Engagement (SLE) 2024?
Kami belajar seiring waktu. Kami sudah 3 tahun lebih bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital, dan user base kami besar dengan data yang besar dan transaksi yang besar.
Apa maksudnya? Berarti kami punya data yang sangat saintifik, yang bisa kami study untuk mengetahui, apa sih sebenarnya yang diperlukan dan apa yang diinginkan nasabah.
Jadi penghargaan-penghargaan itu juga adalah merupakan hasil study kami atas penanganan komplain-komplain nasabah dari customer journey kami sebelumnya. Kami menganalisa use case dan big data untuk lebih mengenal nasabah kami dan kami gunakan untuk pengembangan layanan kami. (*) MAS
Editor: Ranu Arasyki Lubis