Cerita Pembunuh Salah Sasaran Penggadai Istri

THE ASIAN POST, LUMAJANG ― Kasus pembunuhan salah sasaran dilatarbelakangi soal utang piutang unsur menggadaikan istri terus menggelinding.

Fakta baru menunjukkan, Rasmi (32) istri dari tersangka pembunuhan Hori (43) warga Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso berstatus nikah siri.

Untuk mendalami informasi yang beredar di masyarakat, Polres Lumajang akan meminta keterangan dari Rasmi dan Hartono yang diduga penggadai istri orang.

“Kita minta Satreskrim untuk memanggil istri Hori dan Hartono,” kata Kapolres Lumajang, AKBP Arsal Sahban pada wartawan, Kamis (13/6).

Menurut dia, apabila pembunuhan dilatarbelakangi soal penggadaian istri adalah hal unik. Jika ini benar adalah sebuah tindakan degradasi moral.

“Ini baru pertama kali terjadi, jika benar-benar ada,” paparnya, seperti dikabarkan beritajatim.

Dari informasi yang beredar, Hori kenal dengan Rasmi saat sama-sama menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

Hori dan Rasmi juga kenal dengan Hartono saat berada di negeri jiran tersebut. Hori mengajak Rasmi untuk pulang ke Lumajang dan dinikahi sejak 12 tahun silam. Sementara Hartono masih bekerja di Malayasi dan baru pulang 7 bulan lalu.

Di kala Hori sedang mengalami kesulitan ekonomi, meminta sang istri untuk meminjam uang pada Hartono yang masih ada di Malaysia.

Awalnya meminjam uang Rp 120 juta untuk usaha ternak. “Keterangan pelaku memang meminjam untuk usaha ternak,” jelas Kapolres.

Hartono yang pulang dari Malaysia kemudian menagih utang ke Hori.

Ternyata yang bersangkutan tidak punya uang untuk mengembalikan dan Rasmi sebagai jaminan untuk dibawa pulang oleh Hartono.

Tersangka Hori kemudian bekerja ke Kalimantan, tetapi tidak bisa mendapatkan uang untuk membayar utang.

Untuk itu, dia akan menyerahkan tanah sebagai ganti utang senilai Rp250 juta.

Karena ditolak oleh Hartono dan harga dirinya dinjak-injak serta istrinya tidak boleh dibawa pulang sejak lebaran.

Akhirnya, Hori memilih untuk menghabisi Hartono. Namun ironis, Hori justru salah sasaran ketika melakukan pembunuhan. []

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.