THE ASIAN POST, JAKARTA ― Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ditargetkan selesai dan mulai beroperasi pada 2021.
Mengenai besaran tarifnya, dikabarkan sekitar USD16 atau Rp 227.200 (kurs Rp14.200/USD). Kemungkinan angka tersebut masih masih bisa berubah.
“Itu itungan FS-nya dulu segitu (US$16),” kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri di Jakarta, Selasa (18/6) kemarin.
Zulfikri mengatakan, tarif itu muncul setelah melalui berbagai kajian yang masuk dalam feasibility study (FS) atau studi kelayakan.
Namun, bukan tidak mungkin saat mulai beroperasi, tarif tiket itu berubah.
“Kita lihat lagi, itu kan yang kita sepakati dulu. Masuk dalam konsesi. Setiap tahun nanti evaluasi. Ada di dalam perjanjian seperti itu,” ujar Zulfikri.
Zulfikri menegaskan, proyek KCJB tidak menggunakan uang pemerintah atau APBN.
Pemerintah juga tidak akan memberikan subsidi bagi tiket KCJB lantaran proyek ini sejak awal didesain tanpa campur tangan finansial dari pemerintah. []