Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Naik 15% di Q3 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda) terus mencatatkan outlook kinerja yang menjanjikan. Hal tersebut salah satunya terefleksikan melalui pertumbuhan EBITDA (laba sebelum pembayaran bunga, pajak dan depresiasi/amortisasi) yang menguat hingga 11% di periode kinerja sampai dengan kuartal III Tahun 2024 sebesar USD685,81 juta.

Capaian ini sekaligus merefleksikan tingkat EBITDA yang tumbuh secara berkelanjutan pasca restrukturisasi, dimana hingga kuartal III-2023 Garuda berhasil membukukan EBITDA sebesar USD616,37 juta.

Capaian tersebut turut tercermin melalui kinerja pendapatan usaha secara konsolidasi yang konsisten membukukan pendapatan usaha yang naik hingga 15% sebesar USD2,56 miliar selama periode sembilan bulan pertama tahun 2024 (unaudited) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 yakni USD2,23 miliar.

Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut salah satunya ditopang oleh peningkatan pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 17% secara tahunan atau mencapai USD2,01 miliar, sementara untuk pendapatan penerbangan tidak berjadwal turut mencatatkan kenaikan sebesar 6% dan pendapatan lainnya juga naik 8% dibandingkan dengan capaian hingga kuartal III di tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan pendapatan usaha sampai dengan triwulan ketiga tahun ini turut merefleksikan angkutan penumpang Garuda Indonesia secara grup di mana capaian angkutan penumpang hingga bulan September 2024 mencapai 17,73 juta penumpang atau menguat 24% secara tahunan yang dikontribusikan dari angkutan Garuda Indonesia (mainbrand) sebesar 8,34 juta penumpang meningkat 45%, Citilink sebanyak 9,39 juta penumpang, naik 10%,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dalam keterangan resminya, Kamis, 31 Oktober 2024.

“Secara lebih rinci, 59% secara tahunan untuk angkutan penumpang internasional atau sebesar 1,87 juta penumpang, sementara jumlah penumpang domestik juga naik hingga 41% atau sebesar 6,47 juta penumpang,” jelas Irfan.

Optimisme capaian kinerja operasional juga tercatat pada pertumbuhan kargo yang naik 36% dari sebelumnya (YoY) 122,42 ribu ton menjadi 166,5 ribu ton angkutan kargo, di mana performa angkutan kargo Garuda Indonesia (mainbrand) berhasil mencatatkan kenaikan signifikan hingga 36% yakni sebesar 102,55 ribu ton kargo pada periode sampai dengan kuartal III tahun 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 75,32 ribu ton kargo.

Capaian tersebut dikontribusikan dari angkutan kargo rute internasional sebanyak 43,71 ribu ton kargo yang meningkat signifikan 55%, dan angkutan kargo rute domestik yang turut naik 25% atau sebanyak 58,83 ribu ton kargo.

Memasuki periode kuartal terakhir di tahun 2024, Garuda Indonesia terus mengoptimalkan berbagai peluang untuk meningkatkan pendapatan usaha termasuk memastikan pelaksanaan atas berbagai aksi korporasi di antaranya yakni penguatan alat produksi di mana pada bulan November dan Desember mendatang, Garuda Indonesia akan kembali menerima dua pesawat narrow body Boeing B737-800NG, dan potensi penambahan dua pesawat narrow body lainnya yang merupakan bagian dari rencana penambahan armada di tahun 2023 dan tahun 2024.

“Dengan kedatangan armada tersebut, kiranya akselerasi kinerja operasional penerbangan Garuda Indonesia dapat terlaksana secara maksimal terutama dalam memanfaatkan periode peak season libur Natal dan Tahun Baru,” pungkas Irfan. SW

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.