Jakarta— Di tengah fase industri penerbangan global yang bergerak dinamis pasca pandemi, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menilai bahwa penguatan profitabilitas masih menjadi tantangan utama yang terus diakselerasi.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, dengan konsistensi kinerja yang tumbuh positif dari segi pendapatan usaha, ia meyakini bahwa perseroan secara bertahap dapat mempertahankan kinerja positif hingga akhir 2024.
“Hal ini yang terus kami maksimalkan melalui fokus peningkatan alat produksi, optimalisasi jaringan penerbangan melalui kolaborasi strategis, hingga memperluas portofolio bisnis pada lini ancillary revenue,” kata Irfan, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (1/9/2024).
Berbagai langkah untuk memperkuat bisnis telah dilakukan. Di pertengahan 2024, Garuda Indonesia terus mengakselerasi pemenuhan kewajiban usaha melalui penyelesaian pelunasan sebagian atas Surat Utang dan Sukuk.
Irfan bilang, upaya ini merupakan langkah perbaikan struktur permodalan untuk meningkatkan kesehatan perusahaan.
Sejalan dengan hal itu, Garuda Indonesia (mainbrand) juga sukses menyelesaikan operasional haji di 2024 dengan mencatatkan kenaikan pada jumlah penumpang dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga, hal ini turut menyumbang catatan positif di segi perolehan pendapatan penerbangan.
Kemudian, lanjut Irfan, untuk memperkuat sinergi, pihaknya telah bekerja sama dengan Singapore Airlines untuk rute penerbangan dari/menuju Indonesia dan Singapura. Kerja sama ini sekaligus memperkuat ekosistem bisnis penerbangan di kawasan regional.
“Ini diharapkan dapat memperkuat posisi Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan global dengan jangkauan jaringan yang semakin kompetitif. Baik di pangsa pasar domestik maupun internasional,” sambungnya.
Selain itu, Garuda Indonesia berinisiatif untuk mengalihkan kepemilikan hangar dan fasilitas pendukungnya sebagai penyertaan modal secara non-tunai (inbreng) kepada entitas usahanya PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI). Melalui aksi korporasi itu akan menambah kepemilikan saham Garuda Indonesia di GMF.
“Adanya aksi korporasi dalam skema inbreng tersebut, kiranya dapat membawa manfaat berkelanjutan. Terutama mendukung langkah-langkah optimalisasi kinerja keuangan. Utamanya melalui improvement posisi ekuitas perusahaan secara konsolidasi, serta optimalisasi aset yang dapat memaksimalkan berbagai pengembangan kegiatan usaha,” jelas Irfan.
Ia menambahkan, perusahaan tetap fokus menjadikan tahun ini sebagai fase perbaikan menyusul membaiknya kondisi sektor pariwisata di Indonesia. (*) RAL