THE ASIAN POST, JAKARTA ― Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menghibahkan dana sebesar USD1 juta untuk penerapan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama lintas batas dan kerja sama antara provinsi Timor-Leste dan Nusa Tenggara Timur di Indonesia.
Dalam MoU yang ditandatangani Sabtu itu, Indonesia dan Timor-Leste bersepakat mengurangi hambatan transportasi darat dan udara lintas batas dan menyelaraskan prosedur di titik-titik persimpangan perbatasan.
Selain itu, mengurangi hambatan isu kesehatan hewan terhadap perdagangan ternak dan meningkatkan promosi pariwisata di Nusa Tenggara Timur dan Timor-Leste melalui pemasaran bersama dan perjalanan lintas batas.
Hal ini dilakukan Pemerintah Indonesia untuk komitmen mengurangi kesenjangan regional di Indonesia. Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu daerah di perbatasan Indonesia dengan potensi sosial ekonomi yang dapat dikembangkan melalui kerjasama dengan Timor Leste. Ini dilakukan melalui peningkatan konektivitas, aksesibilitas, dan kapasitas serta kolaborasi ekonomi lintas batas.
MoU ditandatangani oleh Presiden ADB Mr.Takehiko Nakao, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Keuangan Timor Leste Ms. Sara Lobo Brites.
“MoU ini merupakan langkah kecil, namun penting dalam dukungan kami untuk kerja sama lintas batas antara Indonesia dan Timor-Leste. Mendukung perekonomian di daerah-daerah perbatasan yang tertinggal sangat penting untuk mengatasi ketidaksetaraan dan memastikan kemakmuran kawasan kita yang meningkat ini dimiliki oleh semua orang,” kata Mr. Nakao, seperti keterangan tertulis Kemenkeu, Senin. []