Epidemi TBC Jabar Makin Ngeri! Tembus 81 Ribu Kasus, 2.294 Kematian
Highlight:
- Lebih dari 81.864 kasus TBC terdeteksi di Jawa Barat hanya dalam lima bulan awal 2025.
- Capaian pengobatan TBC di Jabar masih tertinggal, termasuk penanganan TBC
- Komorbid DM dan HIV memperburuk beban TBC dengan angka kematian mencapai 2.294 jiwa.
Jakarta— Situasi tuberkulosis (TBC/TB) di Jawa Barat kembali menunjukkan kondisi mengkhawatirkan.
Dalam kurun lima bulan pertama tahun 2025, pemerintah mencatat 81.864 kasus TBC, atau sekitar sepertiga dari estimasi total 234 ribu kasus yang diperkirakan bisa masih ada di wilayah tersebut.
Wamenkes dr Benjamin Paulus Oktavianus menyoroti perlunya percepatan penanganan saat bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Sate.
“Pertemuan ini menyoroti kebutuhan untuk memperkuat penemuan kasus aktif (ACF), pemerataan penggunaan mobile X-ray dan TCM, serta pentingnya penanganan stigma yang masih melekat pada TB dan kusta,” ujarnya, dikutip dari laman Kemenkes.
Namun, capaian pengobatan masih belum memadai. Keberhasilan terapi TBC Sensitif Obat baru mencapai 80 persen, lebih rendah dari target nasional 90 persen.
Selain itu, penanganan terhadap TBC Resisten Obat baru menjangkau 1.063 dari target 2.866 pasien, menunjukkan kesenjangan besar yang harus segera ditutup.
Tingginya komorbid turut memperburuk kondisi epidemiologi.
Pemerintah provinsi mencatat 4.763 pasien TBC yang memiliki Diabetes Mellitus (DM) serta 1.165 pasien TBC yang hidup dengan HIV.
Dari keseluruhan kasus, 2.294 pasien meninggal dunia.
Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan Pemprov Jabar sedang mempersiapkan langkah komunikasi publik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
“Pemprov Jabar tengah menyiapkan pengumuman resmi kepada seluruh masyarakat Jawa Barat sebagai bentuk ajakan bersama untuk meningkatkan kewaspadaan, memanfaatkan layanan skrining, dan memperkuat peran masyarakat dalam mendukung keberhasilan pengobatan,” jelasnya. (*)


