Fantastis! BPR Modern Express Sabet 4 Penghargaan dari Infobank Award 2023

Jakarta— Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Modern Express didapuk menjadi BPR terbaik pada ajang 28th Infobank Award 2023 yang diselenggarakan Infobank Media Group di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat, (25/8/2023).

Di perhelatan bergengsi ini, BPR Modern Express menyabet banyak penghargaan untuk beberapa cabangnya, yakni penghargaan Platinum untuk BPR Modern Express Kota Ambon meraih predikat “Sangat Bagus” selama 10 tahun di kategori BPR Aset Rp1 triliun ke Atas, BPR Modern Express Papua Barat – Manokwari meraih predikat “Sangat Bagus” di kategori aset Rp100- Rp250 miliar.

Kemudian, BPR Modern Express Maluku Utara – Kota Ternate menyandang predikat “Sangat Bagus” di kategori aset Rp100- Rp250 miliar, BPR Modern Express Sulawesi Selatan – Kota Makassar meraih predikat “Sangat Bagus” di kategori aset Rp50- Rp100 miliar.

Capaian yang ditorehkan Perusahaan bukan tanpa alasan. Perseroan mampu mencetak kenaikan laba di sepangjang tahun lalu, di mana laba tahun berjalan mencapai Rp124,33 miliar di Desember 2022 atau naik Rp96,34 miliar dibandingkan 2021. Naiknya laba itu didongkrak oleh penyaluran kredit sebesar Rp2,11 triliun di 2022. Rasio penyaluran kredit terhadap total dana yang diterima alias (loan to deposit ratio/LDR) bank pada periode yang sama berada di level 90,83%.

Adapun, perusahaan juga meraup kenaikan pada dana murah, di mana Dana Pihak Ketiga (DPK) di sisi tabungan bertumbuh sebesar Rp171,71 miliar atau naik dibandingkan capaian 2021 sebesar Rp166,59 miliar. Pertumbuhan juga terjadi di sisi deposito menjadi Rp1 triliun pada 2022, atau naik dibandingkan 2021 sebesar Rp917,70 miliar.

Kinerja positif itu membuat kenaikan pada nilai aset yang dicatatkan perusahaan sehingga mencapai Rp2,4 triliun di 2022.

Di luar kantong pendapatan, korporasi tampak sukses melakukan efisiensi, BOPO 62,37%. Sementara pengembalian aset (return on aset/ROA) sebesar 6,83%.

BPR Modern Express menjaga kredit bermasalah dengan memperahankan NPL berada di bawah rerata industri, per Desember 2022, Perusahaan mencatatkan NPL neto sebesar 0,84%.

Eko B. Supriyanto menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Infobank terhadap bankir-bankir perbankan nasional yang telah bekerja ekstra keras dengan dedikasi dan integritas tinggi serta bentuk dukungan kepada industri perbankan nasional agar terus menjaga kinerja terbaiknya.

“Kami mengucapkan selamat dan sukses ata bank-bank yang telah menunjukkan kinerja terbaiknya,” ujar Eko.

Eko berpesan kepada industri perbankan untuk tetap waspada dengan ekonomi global yang masih fluktuatif, baik akibat perang Rusia versus Ukraina yang belum diketahui kapan akan berakhir, maupun ancaman krisis pangan di belahan Eropa ketika badai inflasi belum juga mereda. Apalagi, program restrukturisasi kredit industri perbankan nasional akan berakhir pada Maret 2024.

Kata dia, industri perbankan nasional berhasil mengukir kerja terbaiknya, antara lain dengan raihan laba besar. Meski begitu, perbankan nasional harus tetap waspada dengan memperkuat kuda-kuda untuk menghadapi perkembangan ekonomi yang tidak selalu kondusif.

“Sebagai industri padat modal (capital intensive), penguatan permodalan selalu dibutuhkan, baik untuk menahan guncangan di saat krisis maupun kebutuhan modal untuk meningkatkan basis usaha di masa booming,” saran Eko.

Sebelum pemberian penghargaan Infobank Award 2023, digelar acara Infobank Banking Mastery Forum 2023 dengan tema “Finding Your Bank’s Purpose: Penguatan dan Pengembangan Sektor Perbankan”, dengan narasumber Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dan Dewan Pakar Infobank Ignasius Jonan.

Biro Riset Infobank (birI) melakukan rating terhadap 106 bank umum di KBMI 1, 2, 3, dan 4 berdasarkan kinerja keuangan tahun 2021 dan 2022. Kriteria penilaian yang digunakan Biro Riset Infobank hampir sama dengan kriteria yang digunakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bahkan lebih berat.

Penilaian kesehatan bank versi regulator mengacu pada profil risiko, Good Corporate Governance (GCG), rentabilitas, dan permodalan. Sedangkan, Biro Riset Infobank menambah beberapa kriteria, seperti efisiensi dan pertumbuhan.

“Tahun ini Biro Riset Infobank mengikutsertakan 106 bank umum untuk di-rating.Namun, setelah data terkumpul, hanya didapat 97 bank yang memenuhi syarat, baik dari kelengkapan data maupun skor minimal 51%,” ungkap Eko.

Rangkaian acara ini terselenggara berkat dukungan para sponsor antara lain, Bank Kalteng, 6ESTATES, Alibaba Cloud, PaninBank, Bank Sulteng, BSI, Bank of China, Bank Mandiri, BPR Modern Express, BPR Universal, Bank BTN, Bank BJB Syariah, Bank Sulselbar, Rintis Sejahtera (ATM PRIMA).

Kemudian, Bank Jatim, Bank Kalsel, Bank Sultra, Veda Praxis, Bank BJB, Bank DKI, Bank BPD DIY, Bank Nagari, Bank Mestika, BCA, Bank UMKM Jatim, Bank BPD Bali, Bank Aceh, Bank Danamon, Bank Mandiri Taspen, Bank NTB Syariah, Bank Sumselbabel, Bank EKA, Bank Kalbar, Bank Sumut, BPR Delta Artha, Bank BTPN, BCA Syariah, Bank Jateng, Bank CIMB Niaga, Bank Lampung, Bank Bapas 69, MUFG, dan Bank Ganesha. (*) RAL

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.