Jakarta – Bank Pembangunan Daerah (BPD) memiliki peran sebagai penggerak roda perekonomian daerah. Karena itu, BPD dituntut untuk menjadi pemain utama dalam pasar bisnia di daerahnya. Bank Pembangunan Kalimantan Tengah (Bank Kalteng) punya mimpi besar untuk menguasai pasar perbankan di Kalimantan Tengah.
Per 2021, realisasi Kredit Bank Kalteng mencapai Rp7,57 triliun atau 12,4 % dari Kredit perbankan Kalteng. Sementara penghimpunan DPK Rp9,17 atau 26,3% dari DPK perbankan Kalteng.
Di tengah tantangan bisnis industri perbankan yang semakin ketat, Bank Kalteng mampu menjadi nadi ekonomi daerah melalui penyaluran kredit. Buktinya, sepanjang 2021 kredit yang disalurkan naik hingga 11,48% (year on year/yoy) menjadi Rp7,57 triliun. Nilai pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi ke tiga dari 27 BPD yang ada di Indonesia.
Sektor rumah tangga menjadi penopang utama kredit Bank Kalteng dengan porsi 73,4%, sementara itu, sektor konstruksi, dengan proporsi sebesar 7,18%, sektor industri pengolahan 5,86%, sektor perdagangan besar & eceran 4,74%, Sektor Jasa 2,74, sektor pertanian, perburuan & Kehutanan 1,59% dan sektor lainnya 4,49%.
Plt. Direktur Utama Bank Kalteng, Ahmad Selanorwanda mengatakan ke depan , salah satu strategi Bank Kalteng adalah menyasar perkebunan rakyat yang belum punya sertifikat. Per tahun 2021, jumlah debitur Bank Kalteng yang menggunakan jaminan SKT adalah 993 debitur. Kemudian Jumlah debitur yang SKT-nya sudah menjadi sertifikat atau sedang proses peningkatan status adalah 16 debitur. (*)
Penulis: Dicky F.