Mengatur Stakeholder, Tantangan Pelindo II Bertransformasi

THE ASIAN POST, JAKARTA – Tantangan terberat Pelindo II dalam melakukan transformasi ialah managing stakeholder. Sebab, Pelindo II terhubung dengan 16 kementerian, masyarakat pekerja, dan masyarakat yang tinggal di sekitar pelabuhan.

“Transformasi yang paling penting baik dalam dan luar harus managing stakeholder-nya,” ujar Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G. Masassya dalam acara Talkshow dan launching buku “50+6 TOP CEO BUMN” yang diselenggarakan Infobank, di Jakarta, Kamis (6/12).

Elvyn menuturkan, budaya kerja Pelindo II dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya berbeda. Namun, menurutnya, ada kesamaan karakteristik kerja antara Pelindo II dengan kerja di industri keuangan, yaitu perbankan.

Diantaranya; 1. Semua customer banking ingin dilayani secara cepat, pelabuhan pun dituntut kecepatan dalam menyelesaikan tugas, 2. Jika akses banking lewat mobile phone atau anjungan tunai mandiri (ATM), sedangkan pelabuhan butuh akses untuk kapal di terminal besar, 3. Bank butuh ruang untuk menampung nasabah dan karyawan di kantor cabang besar, sedangkan pelabuhan dituntut untuk memiliki perlengkapan bagus, 4. Bank dituntut harus friendly seperti customer service yang harus cantik dan ramah, dan pelabuhan pun demikian.

Selain itu, Elvyn mengungkapkan kesannya selama melakukan transformasi di Pelindo II, “Pengalaman transformasi saat merubah Pelindo II untuk menjadi world class port adalah tingkat ketabahan dan kesabaran saya meningkat,” pungkasnya. (Ayu Utami Saraswati).

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.