IKA UNPAD Global Outlook 2025: Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi AS

Jakarta— Menyikapi dinamika politik global yang rentan berubah, Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA UNPAD) menyelenggarakan webinar IKA UNPAD Global Outlook 2025 bertajuk “Understanding the Current Dynamics of Indonesia–US Relations from Experts”

Kegiatan ini merupakan bagian dari program yang digagas oleh Bidang Hubungan Internasional IKA UNPAD sebagai platform diskusi strategis lintas disiplin dan generasi.

Webinar ini menghadirkan sejumlah tokoh penting dari dunia diplomasi, akademisi, dan diaspora Indonesia, secara daring pada Sabtu, (24/5/2025).

Dalam diskusi tersebut, Diplomat Senior Soemadi D. M. Brotodiningrat yang berpengalaman dalam hubungan internasional menyampaikan bahwa peradaban Amerika Serikat (AS) telah tumbuh menjadi kekuatan global setelah melalui perang dunia pertama dan kedua. Namun, mempertahankan posisi kepemimpinan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar.

“Menurut pandangan saya, AS akan tetap menjadi negara yang kuat, tetapi tidak lagi menjadi satu-satunya kekuatan dominan. Pengaruh globalnya kini harus dibagi dan dinegosiasikan, seiring dengan munculnya tatanan internasional yang lebih multipolar.” kata Soemadi.

Meski begitu, menurut Direktur Eksekutif Pusat Penelitian Pembangunan Perdamaian dan Dunia Selatan UNPAD Irman Gurmilang Lanti mengatakan, Indonesia harus tetap realistis membaca arah kebijakan luar negeri AS. Terlebih, dengan kembalinya Donald Trump sebagai Presiden AS.

“Di tengah melemahnya dominasi AS dan munculnya kekuatan baru seperti Tiongkok, Timur Tengah, dan Afrika, Indonesia memiliki peluang memperluas strategi dan tidak bergantung pada satu mitra utama,” ungkap Irman.

Di satu sisi, Priscillia Sundah Suntoso, diaspora Indonesia sekaligus Pengacara dan Principal Owner Suntoso Law di New York mencermati bahwa demokrasi AS yang sudah berakar kuat cenderung menganut prinsip the winner takes all.

Ia mengimbau WNI di AS untuk tetap tenang, menjaga dokumen legal, dan memahami hak-hak hukum mereka. Dinamika politik AS, menurutnya, sangat fluktuatif dan terus berkembang. Terutama pascaTrump, dengan peran penting sistem Electoral College dalam arah politik nasional.

Diskusi berlangsung aktif dengan partisipasi ratusan peserta dari berbagai negara. Para narasumber membahas dinamika diplomatik, peran diaspora dalam kebijakan global, serta isu-isu hukum dan advokasi bagi WNI di AS.

Peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berjejaring dan berdiskusi langsung dengan para narasumber dalam sesi tanya jawab yang interaktif.

Forum Intelektual

Di kesempatan lain, Ketua IKA UNPAD yang juga Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyampaikan, webinar ini menjadi bukti bahwa IKA UNPAD menjadi wadah silaturahmi alumni dan juga forum intelektual yang ikut berkontribusi pada isu-isu strategis nasional dan global.

Kata dia, hubungan Indonesia–AS perlu terus diperkuat tidak hanya di tingkat pemerintahan, tapi juga lewat partisipasi aktif komunitas dan diaspora.

Adapun, Kepala Bidang Hubungan Internasional IKA UNPAD sekaligus Duta Besar Indonesia untuk Yunani Bebeb Djundjunan meyatakan merasa perlu membuka ruang dialog antara para pemikir, diplomat, dan diaspora Indonesia yang ada di luar negeri.

“Kekuatan hubungan internasional hari ini tidak lagi hanya bergantung pada diplomasi formal. Tetapi juga keterlibatan masyarakat sipil, diaspora, dan alumni yang tersebar di berbagai belahan dunia.” tutup Bebeb.

IKA UNPAD adalah organisasi resmi yang mewadahi para alumni Universitas Padjadjaran. Didirikan pada 24 September 1960, IKA UNPAD merupakan bentuk ikatan kekeluargaan antar alumni yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara.

IKA UNPAD telah menjelma menjadi kekuatan kolektif yang mendorong kolaborasi lintas disiplin ilmu, memperkuat jejaring strategis. Dan, menjadi mitra penting dalam mendorong kontribusi alumni di berbagai sektor. Kegiatan ini didukung oleh Unpad dan Kantor Kemitraan Alumni dan Dana Abadi (KKADA) UNPAD. (RAL)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.