Oleh: KH Akmal Syarief, Lc., Alumni Universitas Al-Azhar, Cairo
UMAT Islam di seluruh dunia selalu menanti kedatangan bulan suci Ramadhan dengan suka-cita. Ketika Ramadhan 1443 H berakhir, doa yang dipanjatkan oleh hampir semua umat Islam adalah semoga bisa berjumpa dengan Ramadhan 1444 H.
Sebelas bulan mereka menunggu kedatangan bulan suci bagi umat Islam itu. Namun, tidak semua muslim bisa mendapatkannya. Tidak semua orang bisa menjumpainya. Sebab, mereka sudah duluan di panggil-Nya.
Adalah puasa Ramadhan, amalan ibadah yang paling ditunggu umat Islam di bulan Ramadhan. Apalagi, puasa Ramadhan adalah kewajiban bagi umat Islam, seperti termaktub dalam QS Al-Baqarah 183.
“Wahai orang-orang yang beriman. Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Namun, bukan semata karena kewajiban dari Allah, sehingga umat Islam begitu merindukan datangnya bulan Ramadhan. Ada hal lain lagi yang menjadi dorongan bagi umat Islam untuk bertemu bulan Ramadhan.
Apa itu? Keistimewaan bulan Ramadhan. Ya, ada banyak keistimewaan di dalam bulan ini, seperti disampaikan dalam beberapa hadits sahih.
Pertama, bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Seperti diriwayatkan oleh Ahmad, di bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.
“Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan).”
Kedua, bulan Ramadhan adalah bulan pengampunan. Bulan ini adalah momentum terbaik bagi manusia untuk mendapat pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilalukan.
Tak terhitung dosa yang telah kita lakukan. Berapa kali kita berkata “Ah”, saat orang tua meminta bantuan kita. Tanpa sadar kita telah melakukan dosa.
Sampai-sampai, Nabi SAW berpesan akan hal ini. “Janganlah kamu mengucapkan “ah” kepada orang tua, dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan-perkataan yang lemah lembut.” (HR Bukhari dan Muslim)
Itulah mengapa, momentum Ramadhan sebagai bulan pengampunan begitu istimewa bagi umat Islam. Sebab, “Barang siapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim )
Rasul SAW juga bersabda, “Salat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR Muslim)
Namun, meski banyak keistimewaan di bulan Ramadhan, tak semua umat Islam mau mendapatkan keberkahan dan pengampunan.
Kenapa?
Sebab, masih banyak umat Islam yang puasanya abal-abal. Puasanya STMJ. Shaum Terus Maksiat Jalan. Salatnya juga STMJ. Salat Terus Maksiat Jalan.
Puasa dijalankan, salat dilakukan, dzikir dijalani, tapi begitu pergi ke kantor, tetap korupsi. Maksiat tetap dilakukan. Dosa-dosa terus diperbuat.
Astaghfirullah!
Padahal, di bulan Ramadhan, Allah memberikan banyak keistimewaan kepada umatnya. Di bulan Ramadhan, Allah telah menyiapkan surga terbaik-Nya, untuk umat Islam yang mau benar-benar berpuasa karena iman dan berharap pahala.
Jadi, nikmat manalagi yang kau dustakan?
*) Disampaikan pada Tausyiah Tarawih di Masjid Al Mujahirin Catalina, Gading Serpong, Tangerang, Sabtu, 25 Maret 2023.