
Jakarta – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dinilai sangat terdampak saat krisis akibat pandemi Covid-19. Karena itu, di masa pemulihan ekonomi, UMKM butuh modal agar tetap bisa bangkit Kembali.
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) terus mendorong penyaluran modal untuk UMKM di antaranya melalui kredit usaha rakyat (KUR). Hingga akhir 2022, Bank Sumsel Babel menargetkan penyaluran KUR mencapai Rp1,5 triliun.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan saat ini realisasi KUR sudah Rp1,1 triliun. Dengan kondisi demikian, penyaluran KUR Rp1,5 triliun diprediksi akan terwujud pada September 2022. Oleh karena itu, pihaknyya melakukan pengajuan tambahan anggaran KUR sebanyak Rp250 miliar.
“Untuk KUR kita dapat alokasi dananya Rp 1,5 Triliun dan realisasinya sudah Rp 1,1 Triliun. Karena ini masih Agustus, maka prediksi akan habis di September atau Oktober mendatang. Untuk itu kita mengajukan tambahan Rp 250 Miliar,” kata Achmad Syamsudinn kepada wartawan, Sabtu (27/8).
Ia mengatakan ada tiga modal penting yang harus dimiliki UMKM agar bisa berhasil. Pertama internal diri sendiri atau kewirausahaan, kedua akses modal dan pembinaan dan ketiga akses pasar. “UMKM berlomba-lomba untuk sampai internasional padahal market kita (dalam negeri) masih luas,” ungkapnya. (*)
Penulis: Dicky F.
Editor: Steven Widjaja