THE ASIAN POST, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif tertahan di triwulan I 2019. Menurut data Bank Indonesia (BI), perekonomian Indonesia masih bertumpu di Jawa (58,5%) dan Sumatera (22%). Padahal, setiap daerah di Indonesia punya hak dan kesempatan yang sama untuk lebih maju.
Salah satu kunci utamanya ada di tangan kepala daerah. Jika kepala daerah bisa mengoptimalkan potensi daerahnya, tentu perekonomiannya bisa ikut terangkat.
“Sudah waktunya menjadikan ekonomi sebagai panglima. Kepala daerah yang mempunyai visi dan ekonomi kuat selayaknya dapat suara dan menjadi kepala daerah. Tidak mudah memang, tapi bukan tidak bisa,” ujar Pemimpin Redaksi The Asian Post, Eko B Supriyanto, di Jakarta, Jumat (26/7).
Sementara itu, badan usaha milik daerah (BUMD) juga punya peran penting dalam mendukung program pembangunan di daerahnya. Sebagai entitas bisnis, BUMD, termasuk BUMD keuangan berbentuk bank, yakni bank pembangunan daerah (BPD), dan bank perkreditan rakyat (BPR)/ bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) milik pemerintah daerah (pemda), tidak bisa hanya bergantung pada pemdanya. Mereka harus mampu bersaing secara profesional di industrinya masing-masing.
“Kita berharap, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi tidak hanya di Jawa dan Sumatera, tapi bisa lebih menyebar ke Kalimantan, Sulawesi, dan daerah lainnya yang lebih merata. Jangan sampai otonomi daerah cuma melahirkan raja-raja kecil di daerah,” ujarnya.
The Asian Post menyelenggarakan “Anugerah Kepala Daerah dan BUMD Terbaik 2019” sebagai bentuk apresiasi bagi pemda beserta kepala daerahnya, kota dan kabupaten terbaik, serta BUMD yakni BPD dan BPR/BPRS milik pemda dalam mendorong ekonomi daerahnya lebih maju.
Kriteria penilaian untuk pemda terbaik yang terdiri atas 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota ini berdasarkan indeks ekonomi, sosial, keuangan, dan daya saing.
Berikut, pemda yang mendapatkan special awards
– Provinsi dengan inflasi terendah
1. Yogyakarta
2. Gorontalo
3. Jawa Barat
– Provinsi Penurunan Inflasi Tercepat
1. Sumatera Barat
2. Maluku Utara
3. Bengkulu
– Provinsi Paling Optimis
1. Papua
2. Maluku
3. Nusa Tenggara Timur
– Provinsi dengan Kondisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Terbaik
1. DKI Jakarta
2. Yogyakarta
3. Kalimantan Timur
– Provinsi dengan Penurunan Kemiskinan Perkotaan Tercepat
1. Yogyakarta
2. Jawa Barat
3. DKI Jakarta
– Provinsi dengan Penurunan Kemiskinan Pedesaan Tercepat
1. Yogyakarta
2. Jawa Barat
3. Kalimantan Timur
– Provinsi dengan Kondisi Paling Bahagia
1. Sulawesi Utara
2. Yogyakarta
3. Bali
– Provinsi dengan Kondisi Paling Sejahtera
1. DKI Jakarta
2. Kalimantan Timur
3. Riau
– Provinsi dengan Kondisi Pariwisata Terbaik
1. Yogyakarta
2. Sulawesi Utara
3. Bengkulu
Selanjutnya, penilaian untuk kota dan kabupaten difokuskan pada aspek ekonomi, sosial, daya saing, industri, dan pertanian.
Hasilnya, sebanyak 13 kabupaten dan kota terbaik yang terbagi dalam lima aspek penilaian tersebut.
Berikut, anugerah kepada kota dan kabupaten terbaik
1. Indeks ekonomi kota/kabupaten
– Kota Sorong
– Kab. Bandung
2. Indeks sosial kota/kabupaten
– Kota Solok
– Kab. Kepulauan Sula
3. Indeks Daya Saing
– Kota Makassar
– Kab. Simalungun
4. Indeks Industri
– Kota Pekanbaru
– Kab. Pangkajene dan Kepulauan
5. Indeks pertanian
– Kab. Mamuju Tengah
– Kab. Banggai Laut
– Kab. Pakpak Bharat
– Kab. Pohuwato
– Kab. Kepulauan Aru
Sementara, kriteria penilaian untuk BUMD yakni BPD dan BPR/BPRS milik pemda terbaik berdasarkan indikator permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi.
Sebanyak 14 BPD meraih predikat “the best”, mereka terbagi dalam lima kelompok berdasarkan aset.
– Aset Rp100 triliun ke atas
1. Bank BJB
– Aset Rp50 triliun sampai dengan di bawah Rp100 triliun
1. Bank Jatim
2. Bank Jateng
– Aset Rp25 triliun sampai dengan di bawah Rp50 triliun
1. Bank Sumut
– Aset Rp10 triliun sampai dengan di bawah Rp25 triliun
1. Bank Sulselbar
2. Bank NTT
3. Bank Kalbar
4. Bank Nagari
5. Bank BPD DIY
– Aset Rp5 triliun sampai dengan di bawah Rp10 triliun
1. Bank Pembangunan Kalteng
2. Bank Sultra
3. Bank Bengkulu
4. Bank Maluku Malut
5. Bank Sulteng
Selain itu, sebanyak 82 BPR milik pemda yang terbagi ke dalam tujuh kelompok aset berhasil meraih predikat “the best”. Sementara, predikat “the best” juga diraih 13 BPRS milik pemda yang terbagi ke dalam tiga kelompok aset.