Indeks Keterbukaan Ekonomi Indonesia Urutan Keempat di ASEAN

THE ASIAN POST, JAKARTA – Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menggelar peluncuran Global Index of Economic Openness 2019 (Indeks Global Keterbukaan Ekonomi 2019) dan juga diskusi kebijakan pada Selasa (15/10) di Kuningan, Jakarta. Riset GIEO 2019 ini adalah hasil kerja sama CIPS bersama dengan lembaga riset asal London, Legatum Institute.

Executive Director CIPS, Rainer Heufers mengatakan bahwa keterbukaan ekonomi adalah elemen penting yang dapat membantu maupun menghambat perekonomian negara tersebut.

“Indonesia memiliki potensi dan juga pasar yang sangat besar. Hal ini merupakan keuntungan yang memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan Indonesia serta menarik bagi perusahaan dan juga investor asing,” ujar Rainer di Jakarta, Selasa (15/10).

Senada dengan Rainer, Director of Policy Legatum Institute Stephen Brien mengatakan bahwa Indonesia memiliki perkembangan yang unik. Ia mengungkapkan bahwa Legatum Institute terus menganalisa kekuatan Indonesia agar Indonesia berkembang lebih cepat.

“Mengapa kami memilih Indonesia? Kami melihat Indonesia memiliki perkembangan yang stabil dan kontinu. Selain itu, Indonesia adalah negara dengan potensi luar biasa, dengan populasi terbesar keempat di dunia, salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, dan ekonomi tumbuh 5% per tahun. Ada banyak alasan untuk optimistis tentang masa depannya,” jelas Stephen.

Stephen menambahkan ada empat sektor yang menjadi fokus dari GIEO, yaitu Akses Pasar dan Infrastruktur, Kondisi Bisnis, Kondisi Penanaman Modal, and Pemerintahan. Menurutnya, dengan laporan yang objektif, maka Legatum Institute dan CIPS mampu memberikan perbandingan global yang objektif pula.

“Dengan itu, laporan kami diharapkan mampu memaparkan berbagai tantangan dan peluang ekonomi serta permasalahan kelembagaan yang dihadapi Indonesia,” pungkas Stephen.

Berdasarkan riset GIEO selama 10 tahun terakhir, Indonesia berada di peringkat ke 68 dari 157. Sebelumnya, Indeks Keterbukaan Ekonomi Indonesia berada pada peringkat 74 pada tahun 2009. Peringkat ini terus naik perlahan hingga menyentuh angka 68 pada tahun 2019. Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, Indonesia menempati urutan keempat setelah Singapura, Malaysia dan Thailand. (Evan Yulian Philaret)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.