Mandiri Syariah Mobile Bangun Ekosistem Syariah Indonesia

THE ASIAN POST, JAKARTA – Group Head Digital Banking Mandiri Syariah, Riko Wardhana menjelaskan bahwa produk perbankan syariah, seperti Mandiri Syariah Mobile Banking, turut berperan dalam membangun Ekosistem Syariah Indonesia. Menurutnya, ekosistem syariah Indonesia adalah sebuah opportunity yang harus dimanfaatkan.

Riko mengatakan, Indonesia memiliki potensi dengan jumlah penduduk muslim yang besar. Menurutnya, digitalisasi perbankan syariah akan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah.

“Kita punya captive market yang besar. Regulator pun sudah dukung habis habisan. Kita harus prepare ekosistem market syariah. Bagaimana orang mudah mengakses ekonomi finansial syariah? Kita harus customer centric. Apa yang paling dibutuhkan orang-orang terutama muslim? Bagaimana mereka beribadah, bagaimana mereka lebih mudah berzakat, berinfaq dan berkurban, ini kita bisa digitalisasi,” ujar Riko pada Media Training Bank Mandiri Syariah di Padang (25/10).

Riko menambahkan, digitalisasi ini didasari oleh kebutuhan nasabah yang masih bingung harus menyalurkan zakat. Sehingga hadirnya fitur seperti zakat digital cukup membantu nasabah.

“Kebanyakan nasabah terkendala dengan eksekusi zakat dan infaq. Untuk itu, kami mengembangkan fitur-fitur baru. Mandiri Syariah Mobile berbeda dengan mobile banking konvensional karena ada fitur zakat, kurban, infaq, dan pengingat sholat.

Hadirnya fitur zakat digital ini juga membangun kebiasaan nasabah untuk berzakat. Seperti ini lah seharusnya ekosistem Syariah kita.

Selain itu, Anggota Dewan Pengawas Syariah, Oni Sahroni mengatakan bahwa perbankan syariah hadir sebagai alternatif pilihan bagi masyarakat. Ia pun memastikan bahwa perbankan syariah sudah mengikuti aturan yang berlaku.

“Kami hadir untuk menyediakan alternatif pada nasabah bagi mereka yang ingin punya rumah secara syariah, mobil secara syariah atau yang lainnya. Apakah bank syariah sudah sesuai dengan syariah? Kita pastikan, Insya Allah, bank syariah on the track,” tandas Oni. (Evan Yulian Philaret)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.