US Phobi! WNI Bakal Dipersulit Bikin Visa, Balas Aja Dengan Cara Sama

Jakarta— Amerika Serikat (AS) membuat kebijakan baru untuk Warga Negara Indonesia (WNI): pemohon visa dari Indonesia wajib mengubah status akun medsosnya menjadi “publik” alias bisa dilihat oleh semua orang.

Hal ini diketahui dari rilis yang disebarkan Departemen Luar Negeri Kedubes AS di Jakarta, Jumat (20/6).

Melalui rilis tersebut, AS mengumumkan kebijakan baru untuk memperketat proses pemeriksaan dan verifikasi terhadap para pemohon visa.

“Ini khususnya untuk visa non-imigran kategori F (pelajar akademik/Student Visa), M (pelajar kejuruan/Vocational or Non-Academic Student Visa), dan J (pertukaran pelajar/Exchange Visitor Visa),” tulis rilis tersebut.

Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari upaya memperkuat keamanan nasional dan keselamatan publik.

“Visa Amerika Serikat diberikan sebagai hak istimewa, bukan sebagai hak yang dijamin,” tulisnya.

Salah satu elemen penting dalam kebijakan baru ini adalah kewajiban bagi semua pemohon visa untuk mengubah pengaturan privasi akun media sosial mereka menjadi “publik”.

Hal ini dilakukan agar dapat ditinjau sebagai bagian dari proses verifikasi.

“Kami menggunakan semua informasi yang tersedia untuk mengidentifikasi pemohon yang berpotensi menjadi ancaman. Termasuk dari aktivitas daring mereka,” lanjut pernyataan tersebut.

Selain itu, penjadwalan wawancara untuk kategori visa tersebut akan segera dibuka kembali di seluruh perwakilan diplomatik AS, termasuk di Indonesia.

Para pemohon diminta memantau situs web kedutaan atau konsulat setempat untuk mendapatkan jadwal terbaru.

“Setiap keputusan pemberian visa adalah keputusan terkait keamanan nasional. Kami harus waspada untuk memastikan bahwa para pemohon visa tidak memiliki niat membahayakan warga Amerika maupun kepentingan nasional kami,” tutupnya.

Menanggapi hal ini, pengamat kebijakan publik dari Pantau Institute, Yos Yuslizar, menyarankan pemerintah RI memberlakukan kebijakan resiprokal, yakni dengan menerapkan hal yang sama dilakukan AS.

“Sebaiknya pemerintah mewajibkan warga AS yang mau bikin visa ke Indonesia harus menjadikan ‘publik’ akun sosial media mereka,” ujarnya kepada The Asian Post, Jumat (20/6).

Menurut Yos, AS selama ini selalu ketakutan (phobi) sendiri pada banyak hal dari negara lain.

“Secara psikologi, phobia diidap oleh orang yang sakit kejiwaannya. AS memang sakit, apalagi di bawah Trump saat ini,” tegasnya. (DW)

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.