THE ASIAN POST, JAKARTA ― Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan pihaknya masih melakukan pengecekan mengenai kabar yang menyebutkan adanya enam korban meninggal dalam kerusuhan Rabu (22/5) dini hari.
“Polri dan TNI masih melakukan pengecekan,” katanya saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (22/5).
Yang jelas menurutnya, sejak awal sudah ada perintah dari Panglima TNI dan Kapolri bahwa personil pengamanan dalam kegiatan penyampaian pendapat ini tidak dibekali dengan peluru tajam.
“Kami yakinkan kalau ada yang menggunakan peluru tajam itu bukan personil pengaman dalam konteks pengamanan ini,” katanya.
Dikabarkan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, korban meninggal dunia akibat bentrok massa saat melakukan aksi unjuk rasa mencapai enam orang.
Pernyataan ini disampaikan Anies usai dirinya meninjau dua titik lokasi, yakni Bawaslu dan RSUD Tarakan.
“Korban sejauh ini ada 6 korban meninggal. Di RS Tarakan ada 2. Kemudian di Pelni. Dan di RS Budi Kemuliaan RSCM dan di RS AL Buntoharjo,” kata Anies di RSUD Tarakan, Rabu (22/5) pagi.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti, seperti dilansir CNNIndonesia, mengatakan, satu korban berada di RS Pelni,
“Jadi saat ini semua tim siaga seperti saya sampaikan kemarin ada 37 titik dilakukan di lapangan kemudian ada 10 RS rujukan tetapi semua RS siaga,” jelas Dian. []