THE ASIAN POST, JAKARTA ― Rekonsiliasi yang suarakan banyak pihak, dengan sejumlah persyaratan yang diajukan pihak Prabowo-Sandi, termasuk kepulangan Rizoeq Shihab dikomentari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Gus Dur ini menyebut, syarat rekonsiliasi kedua kubu pasca pilpres 2019 yang diajukan kubu Prabowo-Sandi tidak ada hubungannya dengan pemulangan Rizieq ke tanah air.
“Apa urusannya dengan Pak Rizieq?” kata Luhut saat ditemui di kantor Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu (10/7).
Luhut minta publik tidak membuat gaduh dengan isu rekonsiliasi sebab rekonsiliasi telah dilakukan setiap hari.
“Jangan dibikin jadi kabar ramai,” cetusnya.
Eks Kepala Staf Kepresidenan di awal pemerintahan Jokowi ini menegaskan, Jokowi masih dalam posisi selalu bersedia jika dipertemukan dengan Prabowo Subianto.
“Presiden berkali-kali bilang, beliau kan mau-mau saja. Enggak ada masalah. Sekarang beliau tetap di posisi ‘Ya silakan mau apa saja’,” terang Luhut.
Mantan Koordinator Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam akun twitter-nya mengatakan, kepulangan Rizieq ke Indonesia, yang menjadi bagian rekonsiliasi, penting untuk mengurangi dendam politik.
“Membuka ‘pintu’ kepulangan Habib Rizieq bisa meminimalisasi Residu Dendam Politik di masa yg akan datang,” cuit Dahnil seperti dikutip asianpost.id.
Bagi Dahnil, jika rekonsiliasi politik akan digunakan, maka kepulangan Rizieq menjadi penting.
“Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yg paling tepat beri kesempatan kpd Habib Riziq kembali ke Indonesia,” cuitnya.
Eks pemimpin pemuda Muhammadiyah ini juga meminta setop kriminalisasi dan saling memaafkan.
“stop upaya kriminalisasi,semuanya saling memaafkan.Kita bangun toleransi yg otentik,stop narasi2 stigmatisasi radikalis dll,” tulisnya lagi. []