ADA saja alasan bagi Setya Novanto (Setnov) untuk berkelit, bahkan saat dirinya berstatus sebagai tahanan.
Terakhir, terpidana kasus KTP-el ini kepergok tengah plesiran di salah satu toko bangunan di Padalarang, Bandung Barat.
Setnov diduga menyalahgunakan izin berobat yang diberikan pihak lapas Sukamiskin, Bandung.
Fotonya kemudian beredar hingga menjadi viral dan membuat heboh jagad maya.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pun bertindak cepat dengan memindahkan Setnov ke lapas pengamanan super maksimum, Gunung Sindur, Bogor.
Ada alasan khusus mengapa mantan Ketua DPR ini dipindahkan ke lapas dengan pengawasan ketat.
“Agar tobat,” tandas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly.
Menurut Menteri Yasonna, tindakan cepat dilakukan begitu dirinya mendapat laporan.
“Tindakan segera malam itu dipindah ke Gunung Sindur, lapas pengamanan maksimum kemudian dilaporkan kepada saya. Kami harus kasih buat pertobatan,” kata Yasonna, Selasa (18/6).
Menurut Yasonna, apa yang dilakukan Setnov merupakan pelanggaran sipil, maka tindakan yang harus dilakukan harus memberikan dampak.
“Tempat beliau di Gunung Sindur untuk merenungi,” katanya.
Diakui, dengan pengamanan super maksimum dimaksudkan supaya memberikan efek jera kepada Setnov dan tidak melakukan hal yang melanggar prosedur.
“Ini sudah membuat kita heboh semua,” ujar Yasonna.
Pemindahan Setnov ke Gunung Sindur juga menjadi pesan untuk narapidana lainnya di Lapas Sukamiskin agar mengikuti peraturan yang berlaku.
“Ini akan memberikan pesan kepada teman-teman lain yang di dalam,” katanya.
Karenanya, Yasonna menekankan, perlunya menegakkan aturan dengan baik dan semua taat kepada itu.
“Kalau melakukan sesuatu, ya kasih punishment,” kata Yasonna.
Sebelumnya, Setnov juga sempat terlihat di restoran Padang di dekat Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, saat sedang melakukan kontrol kesehatan di rumah sakit itu. []