Simak! Ini Dua Provinsi dan Kabupaten Peraih The Best Regional Champion 2025
Jakarta– Dua provinsi dan dua kabupaten/kota berhasil terbaik meraih penghargaan “The Best Regional Champion 2025” dari The Asian Post, member of media Infobank group.
Penghargaan diberikan pada Forum “The Asian Post The Best Regional Champion 2025” di Shangri-La Hotel, Jakarta, Jumat, (16/5/2025).
Dua provinsi peraih penghargaan “The Best Regional Champion 2025” adalah Provinsi Bali dan Provinsi Kalimantan Barat. Sementara, dua kabupaten/kota peraih penghargaan adalah Kabupaten Madiun dan Kabupaten Sambas.
Penghargaan “The Best Regional Champion 2025” diberikan berdasarkan kajian The Asian Post bertajuk “Regional Champion 2025” yang dilakukan oleh The Asian Post Institute.
Metodologi yang digunakan pada kajian ini adalah dengan mengukur seluruh indikator dari data-data asumsi APBN dan realisasi nasional.
“Kita mengalkulasi nilai setiap provinsi dan kabupaten/kota didasarkan target APBN dan dibandingkan terhadap realisasi nasional di 33 provinsi dan 514 kabupaten/kota,” ujar Eko B. Supriyanto, Founder The Asian Post, saat memberikan Welcome Speech di Forum “The Asian Post The Best Regional Champion 2025”.
Metodologi Pengukuran
Metode pengukuran dan pemeringkatan menggunakan bobot dengan menetapkan sejumlah indikator. Ada lima aspek yang digunakan sebagai bahan penilaian, yakni ekonomi, sosial, keuangan, fiskal, dan indeks daya saing.
Berdasarkan riset yang dilakukan The Asian Post Research, terdapat 11 provinsi dari 33 provinsi yang mencatat prestasi secara beragam ditinjau dari berbagai aspek (indeks), mulai dari aspek ekonomi, sosial, keuangan, fiskal, dan daya saing. Dari sebanyak provinsi itu, The Asian Post Research memilih tiga provinsi yang mendapatkan penilaian terbaik dari
berbagai aspek.
Untuk menemukan provinsi yang dinilai layak masuk dalam Regional Champions 2025, The Asian Post Research melakukan pengukuran terhadap seluruh indikator yang ada, dengan tahapan sebagai berikut. Pertama, menyusun target setiap indicator yang diproksi dari data-data asumsi APBN atau
berdasarkan realisasi nasional.
Kedua, mengalkulasi nilai setiap provinsi didasarkan target APBN atau dibandingkan dengan realisasi nasional (33 provinsi). Sebagai catatan, Kalimantan Utara tidak dimasukkan dalam analisis karena data keuangan yang belum tersedia.
Ketiga, menghitung nilai setiap provinsi berdasarkan bobot yang telah ditetapkan. Keempat, beberapa provinsi diberi nilai negatif karena pencapaian indikatornya jauh dari level nasional.
Penjumlahan nilai dari keempat aspek pengukuran itu akan memunculkan indeks umum “The Best Province”. Metode pengukuran dan pemeringkatan menggunakan bobot dengan menetapkan sejumlah indikator.
Kelima aspek tersebut kemudian diukur dan dikalkulasi sehingga keluar total indeks yang menetukan posisi peringkat provinsi dan kabupaten/kota.
Khusus kota/kabupaten, dilakukan pengukuran atau penilaian terhadap kinerja pemda, yang terdiri atas 33 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Penilaian dilakukan pada tiga aspek utama, yakni ekonomi, sosial, dan daya saing.
“Kami uncapkan selamat kepada provinsi, kabupaten, dan kota yang berhasil meraih indeks tertinggi sehingga layak dinobatkan sebagai The Regional Champion. Selamat juga untuk Gubernur, Bupati, dan Walikota yang berhasil memimpin wilayahnya dengan capaian terbaik,” ujar Eko B. Supriyanto.
Acara pemberian dibuka dengan diskusi panel bertema “Masa Depan BUMD di Tangan Kepala Daerah Baru: Pengawasan Tata Kelola Bank Daerah”.
Narasumber yang hadir ialah Agus Fatoni, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri; Fathan Subchi, Anggota BPK; Achmad Syamsudin, Sekjen Asbanda; Afandi Nugroho, Sekjen Perbamida; I Wayan Kosten, Gubernur Bali; Ria Norsan, Gubernur Kalbar; Horas Mauritz Panjaitan, Sekretaris Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri; dan Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK.
Acara ini terselenggara berkat dukungan para sponsor, antara Pemprov Bali, Pemprov Kalbar, Bank Kalbar, Bank Sulteng, Bank Nagari, Bank Sumut, Bank BJB, Artajasa, Bank Sumselbabel, Bank Jambi, Bank Jatim, Bank BPD Bali, Bank Sultra, Bank Majatama, Bank Boyolali, Jalin, Bank Kerta, Pemkab Sambas, Bank Papua, Bank Mustaqim Aceh, Bank Sleman, Bank BPD DIY, Bank Palembang, BRK Syariah, Bankutim, dan Bank Bulungan. (*)