Selain Sewa 1.000 Alphard, Jokowi Bayar ‘Pawang Hujan’ Seharga Rp9 Miliar di IKN

Jakarta– Kondisi cuaca ekstrim yang melanda wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dalam sebulan terakhir membuat proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) berjalan tersendat.

Melihat hal itu, pemerintah akhirnya melakukan rekayasa cuaca, kendati operasi ini menelan biaya hingga miliaran rupiah.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, pemerintah menggelontorkan sekitar Rp9 miliar untuk mengendalikan cuaca dengan menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Hal itu dimaksudkan agar pembangunan IKN dapat berjalan tuntas sesuai target.

Sebab, katanya, selama 2 bulan terakhir curah hujan berintensitas tinggi melanda kawasan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara.  

Suharyanto berujar, pengendalian hujan itu disebut sebagai operasi “pawang modern” yang dilaksanakan 15 Juli-31 Juli 2024.

“Berdasarkan prediksi BMKG selama Juni-Juli terjadi cuaca hujan ekstrem yang menghambat pelaksanaan pekerjaan pembangunan IKN. Jadi, digelar operasi TMC,” ujar Suharyanto, pada Jumat (3/8/2024).

Empat unit pesawat menebarkan bahan kimia Natrium Klorida (NaCl) sebanyak 96.000 kilogram, dan Kalsium Oksida (CaO) sebanyak 1.000 kilogram.

Armada pesawat ini sejanga diterbangkan selama 211 jam 40 menit. Beberapa di antaranya ada yang menerbar bahan-bahan kimia tersebut di malam hari.

“Setelah dilakukan operasi TMC, alhamdulillah dalam dua minggu terakhir hujan dapat dikendalikan. Dengan demikian pekerjaan mendesak yang harus tuntas segera, dapat dilaksanakan tanpa hambatan cuaca,” urai Suharyanto.

Suharyanto juga memastikan jelang pelaksanaan upacara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia akan kembali digelar operasi TMC.

“Kami pun mendukung dan memastikan kegiatan pelaksanaan upacara HUT RI berjalan dengan baik dan lancar. Apabila diprediksi akan turun hujan, operasi TMC digelar kendali,” imbuhnya.

Tak hanya ‘pawang hujan modern’, pemerintah juga menyewa seorang pawang hujan bernama Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Ilham Triadi Nagoro.

Pria dari Banyuwangi ini ditugaskan untuk membuat cuaca yang sebelumnya hujan menjadi cerah.

Berbekal 1.000 batang dupa dan 3 pucuk keris, Ilham disebut-sebut berhasil menghalau hujan sehingga cuaca berubah menjadi panas.

Ilham mengatakan, selama di IKN ia mendapat penugasan khusus selama 22 hari oleh menteri PUPR.

“Penugasan khusus selama 22 hari atau bisa diperpanjang tergantung situasi. Atas permintaan Menteri PUPR Pak Basuki saat ke Banyuwangi hadir di event BEC lalu,” imbuh Ilham.

Di sana, Ilham bertugas mengendalikan cuaca di wilayah yang menjadi prioritas khusus percepatan.

Beberapa di antaranya rusun untuk 2.000 ASN serta lokasi menginap untuk seluruh undangan saat peresmian.

Namun, tidak diketahui pasti berapa jumlah uang yang khusus diberikan pemerintah untuk penugasan Ilham.

Sewa Alphard 1.000 Unit

Selain menghabiskan Rp9 miliar untuk merekayasa cuaca di IKN, pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dikabarkan menyewa 1.000 unit mobil Toyota Alphard dengan biaya fantastis untuk menyukseskan peringatan HUT ke-79 RI di IKN.

Ribuan mobil mewah tersebut akan melayani sejumlah tamu penting (VVIP)

Kabar tersebut dibenarkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah Indonesia (Asperda) Kalimantan Timur Damun Kiswanto. Ia mengatakan, pemerintah telah memberikan uang muka sebesar 50%.

“Permintaan pengadaan mobil dari Kemensetneg itu sekitar 1.000 unit. Dan sudah dibayar uang muka 50% dari nilai kontrak,” terang Damun Kiswanto di Balikpapan, Kaltim, Minggu (4/8/2024).

DPD Asperda Kaltim mengatakan, mobil-mobil itu  tak hanya berasal dari Kaltim, tetapi didatangkan dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Jakarta, Sidoarjo, Semarang, Solo, Makassar, Bali, dan Palu.

Mobil-mobil tersebut didatangkan lantaran keterbatasan unit mobil rental yang ada di daerah.

Ia menyebut, biaya yang dibutuhkan untuk mengirim satu unit mobil sebesar Rp13 juta. Hal ini membuat harga sewa mobil makin tinggi hingga melonjak 100% dari tarif biasanya.

Alhasil, harga Toyota Alphard yang sebelumnya Rp7 juta per hari, meloncat hingga Rp25 juta per hari. Jika penyewaan 1.000 unit mobil Alphard diasumsikan selama tiga hari, maka pemerintah setidaknya harus membayar Rp75 miliar kepada pemilik retal. Angka yang sangat fantastis untuk memberikan kenyamanan kepada tamu undangan.

Jika ditinjau dari sisi biaya sewa per unitnya, sangat jauh dibandingkan tarif rental Alphard yang ada di Jakarta. Misalnya saja, harga sewa unit yang sama di salah satu situs online, majujayatransportasi.com, dipatok hanya Rp3 juta per hari untuk penggunaan dalam dan luar kota.

Kemudian, tarif sewa Alphard di situs 168premiumcar.co terpantau lebih murah, di mana pelanggan hanya perlu mengeluarkan Rp2,7 juta per hari untuk penggunaan dalam dan luar kota. Harga segitu pun sudah termasuk BBM dan jasa driver. (*) RAL

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.