THE ASIAN POST, JAKARTA ― Rencana Universitas Indonesia (UI) untuk memberlakukan tarif parkir bagi yang melintas di kawasan kampus, mendapat penolakan dari mahasiswa UI.
Ratusan mahasiswa BEM Universitas Indonesia, Senin (8/9) kemarin melakukan demonstrasi di depan rektorat. Mereka menuntut agar kebijakan bayar parkir di kompleks UI dibatalkan.
Aksi mahasiswa UI ini ditanggapi dingin oleh politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Menurutnya, BEM UI terlalu reaktif untuk hal receh, sementara persoalan bangsa yang lebih bisa memilih bungkam.
“Kali ini saya harus menertawakan kalian dek..!! Urusan receh begini kalian demo, urusan lain yg lbh besar kalian bungkam. Mammam tuhh recehan..!!” cuit Ferdinand.
Menanggapi cuitan Kadiv Advokasi dan BanKum Partai Demokrat ini, akun @ayahdia membalas, “Makin kesini kita makin miris liat mahasiswa kita, soal recehan kok diributin, sementara ada hal yg lebih besar, pada diem2 aja tuh ….”
Akun @Fafafayza85 berkomentar, “Cuma mslh parkir…giliran mslh bangsa yg harganya jauh lebih mahal dr sekedar parkim diabaikan…mirisssss mahasiswa skrng….”
Bahkan, @PAY_MR7 mengatakan, “Otak dan idealismenya recehehan”
Tapi, ada juga yang membela aksi mahasiswa, seperti dicuit @TheAdvocate01 “Mahasiswa sebagai Agent Of Change, Social Control, dan Iron Stock. Tahu kapan saatnya mereka turun kejalan, Kenapa saat ini mereka tidak turun kejalan, karena pemerintah masih menjalankan pemerintahannya dengan baik dan wajar”