Pemindahan Ibu Kota, Jokowi Bertanya ke Warganet: Dimana Sebaiknya Ibu Kota Ditempatkan?
THE ASIAN POST, JAKARTA ― Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk memindahkan ibu kota ke luar Pulau Jawa melalui rapat Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4) kemarin.
Namun begitu, Jokowi belum memutuskan daerah mana yang akan dijadikan lokasi baru ibu kota. Selasa (30/4) pagi ini, Jokowi membuka pertanyaan ke publik melalui akun facebooknya @jokowi.
Dalam satu jam penayangan, seperti dilihat asianpost.id, komentar yang masuk sudah mencapai 22 ribu akun. Ada keinginan dari netizen agar ibu kota dipindahkan ke Kalimantan, karena dianggap berada di titik tengah Indonesia.
“Di titik tengah Indonesia aja pak..Biar adil,” tulis SatRyo WibisOno.
Hal sama juga dikatakan Solihin Natsir, “Secara kewilyahan saya saran di KANTENG PK, dg pertimbangan di kalimantan secara umum jumlah penduduk masih sedikit, lahan sangat luas yg bisa di beli, kalteng juga ada ditengah kalteng dan secara nasional di tengah juga, salam hormat pk Presiden bpk good the best.”
Usulan Kalimantan juga dilihat dari persepktif kebencanaan, seperti yang dikomentari Surya Sakti Kencana, “Kalimantan tengah seperti yg hangat dibicarakan. Daerah yg paling kecil kemungkinan gempa.”
Menurut Jokowi, DKI Jakarta saat ini memikul dua beban sekaligus, sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik, juga pusat bisnis.
“Apakah di masa depan kota ini masih mampu memikul beban itu?” kata Jokowi dalam akunnya.
Jokowi mengatakan, telah banyak negara memikirkan dan mengantisipasi arah perkembangan negara mereka di masa mendatang dengan memindahkan ibu kota negara. Contohnya Malaysia, Korea Selatan, Brasil, Kazakhstan, dan lain-lain.
Di Indonesia, menurut Jokowi, gagasan memindahkan ibu kota juga sudah muncul sejak era Presiden Soekarno, dan selalu menjadi wacana di setiap era presiden, tidak pernah diputuskan dan dijalankan secara terencana dan matang.
“Kemarin di Kantor Presiden, saya menggelar rapat soal pemindahan ibu kota negara. Pembahasan ini tidak hanya mempertimbangkan manfaat jangka pendek semata. Namun, terutama kebutuhan dan kepentingan negara dalam perjalanan menuju negara maju,” katanya.
Jokowi mengatakan, pemindahan ibu kota adalah sebuah proses yang tidak singkat dan berbiaya besar. Di antaranya mengenai pemilihan lokasi yang tepat, pertimbangan aspek geopolitik, geostrategis, serta kesiapan infrastruktur pendukung. []