Jokowi akan Bangun Istana Presiden di Papua

THE ASIAN POST,  JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima 61 tokoh yang merupakan representasi masyarakat Papua dan Papua Barat, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9) siang.

Perwakilan tokoh itu terdiri dari komponen tokoh adat, gereja, organisasi, akademisi, mahasiswa, wanita, dan pemuda.

“Para tokoh ini telah hadir di Jakarta sejak 6 September lalu untuk menyampaikan aspirasi yang terkait dengan bagaimana memajukan Papua dan meningkatkan kesejahteraannya menjadi lebih baik dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Kepala BIN Budi Gunawan, yang hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut.

Di kesempatan itu, pemimpin rombongan tokoh Papua, Abisai Rollo, mengatakan kedatangannya ke Istana untuk menyampaikan harapan, kecemasan, dan kebutuhan serta beberapa pemikiran ke depan untuk tanah Papua yang lebih baik dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM).

“Kami fokus pada sumber daya manusia karena Papua disebut daerah kaya dengan sumber daya alam namun tidak sebanding dengan jumlah dan kualitas sember daya manusia orang asli Papua yang mampu memanfaatkan sumber daya alam ini,” kata Abisai.

Abisai lalu menyampaikan 10 poin permintaan untuk masyarakat Papua-Papua Barat, yang di antaranya berisi tentang pemekaran daerah di Papua dan Papua Barat, pembangunan Asrama Nusantara di seluruh kota studi pelajar/mahasiswa Papua, hingga permintaan pembangunan Istana Presiden di Papua.

Menjawab permohonan itu, Jokowi mengabulkan sebagian besar dari 10 permintaan yang diajukan oleh tokoh-tokoh Papua, salah satunya untuk membangun Istana Presiden di “Pulau Cendrawasih” ini.

“Ya, dimulai tahun depan, istananya dibangun,” kata Jokowi.

Abisai bahkan menyumbangkan tanahnya seluas 10 hektar untuk dibangun Istana Presiden di Papua dan bisa dibangun dalam 5 tahun ini.

“Saya tinggal di perbatasan menyumbangkan kepada negara,” kata Abisai. []

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.