ISS Indonesia Orbitkan Cleaner Jadi Vice President, Kesuksesan Pemberdayaan SDM Lokal
Jakarta – Perusahaan manajemen fasilitas, ISS Indonesia memberikan kontribusinya dalam perekrutan sumber daya manusia (SDM) lokal berkualitas. Para tenaga kerja yang direkrut diberikan pendidikan karakter, skill, dan kesempatan dengan besarnya bisnis perusahaan di Tanah Air.
“Kita punya story bahwa seseorang cleaner bisa menjadi manager, seorang security bisa menjadi account manager, seorang cleaner bisa sampai ke level vice president. Itu dilakukan dengan dukungan yang diberikan oleh perusahaan,” ucap Presiden Direktur dan CEO ISS Indonesia, Muhammad Sofyan di Jakarta, Kamis, 5 September 2024.
ISS yang berfokus pada keberlanjutan, selalu memberikan pelatihan, edukasi, serta peluang yang sama kepada semua tenaga kerja lokal untuk bisa tumbuh dan berkembang.
“Itulah prinsip kami, semakin banyak ISS yang bisa jangkau akan semakin banyak dampaknya terhadap komunitas di Indonesia. Social impact yang kita kejar,” terangnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah merekrut 300 karyawan lebih selama 10 tahun ini. Apabila satu karyawan memiliki dua atau tiga orang anggota keluarga, maka sudah ada 2.000.000 lebih individu yang terdampak berkat adanya ISS di Indonesia.
“Kami perusahaan global tapi melakukan empowerment terhadap warga lokal,” tegasnya.
Peran ISS Indonesia Mengelola IKN
Kehadiran ISS mengelola area-area kerja di IKN seperti Istana negara, istana garuda, sekertariat presiden, lapangan upacara, kediaman presiden dan tamu VVIP, ballroom hingga VVIP room, menjadi salah satu momentum komitmen ISS terhadap komitmen keberlanjutan.
“Upacara 17 agustus tahun ini merupakan yang pertama dilaksanakan di IKN. Tidak heran, menjadi sorotan dan menjadi momentum tersendiri. Sebagai pengelola fasilitas tempat acara berlangsung, ISS tetap dengan mempertahankan standar kualitas dan compliance yang menjadi komitmen kepada klien,” terangnya.
Lanjutnya, untuk mensukseskan perhelatan ini, ISS pun merekrut hampir 200 tenaga kerja yang mayoritas berasal dari penduduk lokal, Kalimantan Timur.
Sejumlah training, peralatan hingga persiapan hunian bagi frontliner yang jumlahnya tidak sedikit ini menjadi tantangan tersendiri.
Menurutnya, kemampuan ISS dalam sourcing management, supply chain dan management strategis didukung dengan teknologi hardware untuk kebersihan dan software untuk pelaporan, memungkinkan lingkungan IKN terpelihara dengan baik.
Hal ini menegaskan keahlian ISS dalam manajemen fasilitas dan komitmen terhadap keberlanjutan, bahkan Ketika harus mengelola lingkungan yang belum rampung sepenuhnya atau dalam kondisi yang ideal. SW