“Esek-Esek” di Atas Pesawat, dari Prostitusi Hingga Suka Sama Suka

THE ASIAN POST, JAKARTA — Ada fenomena orang-orang “nyeleneh” yang berimajinasi untuk bercinta di dalam pesawat. Ini nyata, benar-benar ada. Aksi mesum di tempat umum ini dikenal dengan sebutan, Mile High Club.

Awalnya, Mile High Club tidak banyak yang tahu, namun belakangan mulai banyak yang coba-coba, meski jelas-jelas melanggar hukum.

Sebuah video viral  yang diunggah Juni 2018 dan sudah dilihat 8,1 juta kali oleh warganet, memperlihatkan aksi nekat sepasang kekasih berintim di bangku pesawat paling belakang.

Mereka tidak menyadari aksinya telah direkam oleh penumpang yang berada di depannya, melalui balik bahunya.

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, tidak ada tanda-tanda keberadaan pramugari, yang mungkin membuat pasangan ini berani.

Pihak maskapai, Silver Airways, membantah perbuatan mesum itu dilakukan di pesawatnya.

“Kami menganggap ini sangat serius,” kata Direktur Komunikasi Silver Airways Misty Stoller kepada Daily Mail.

“Kami tidak dan belum pernah terbang ke Meksiko. Yang terpenting, kami tidak memaafkan atau mentolerir perilaku seperti ini di penerbangan kami,” tambahnya lagi.

Kejadian serupa juga terjadi saat penerbangan Delta dari Los Angeles ke Detroit, setahun sebelum video viral itu beredar.

Pelakunya adalah seorang pria berusia 28 tahun dan seorang wanita 48 tahun. Pasangan yang terpaut usia cukup jauh itu ditangkap karena kedapatan “melakukan aksi seks” dalam penerbangan selama empat jam, di tempat duduk mereka.

Beberapa kejadian mungkin saja ada, tapi tidak terungkap. Ini menjadikan Mile High Club sebagai peluang bisnis yang menggiurkan.

Bahkan, di Jepang, aktivitas bercinta di udara ini melibatkan pramugari. Pelanggannya adalah rekan mereka sendiri, para pilot, demikian dilaporkan Daily Mail.

Seperti pengakuan seorang pramugari kepada Shukan Post, pilot itu menggunakan kode tangan khusus untuk menunjukkan ketertarikan.

Para pramugari ini mengaku dibayar 450 dolar atau sekitar Rp6,3 juta untuk melayani pilot. Pramugari yang berusia kurang dari 30 tahun dikatakan bisa  dibayar lebih mahal.

Pemangkasan gaji dianggap menjadi biang kerok prostitusi di udara yang dilakukan pramugari di Jepang.

Dikutip Daily Mail, salah satu pramugari mengatakan prostitusi di udara di Jepang sebenarnya sudah tidak ada lagi, tetapi gaji pramugari yang dirasa tak cukup, membuat beberapa oknum pramugari menawarkan layanan mesum. []

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.