Djarum dan Wings Group Cabut dari IKN, Ada Apa?
Jakarta – Grup Djarum yang dimiliki Budi Hartono dan Wings Group yang dimiliki Wiliam Katuari diketahui mengundurkan diri dari konsorsium Nusantara yang diketuai pemilik Agung Sedayu, Sugianto Kusuma alias Aguan. Mundurnya dua grup usaha besar itu dari konsorsium yang diperuntukkan untuk pembangunan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) ini diketahui dalam daftar terbaru anggota Konsorsium Nusantara yang dikepalai oleh Aguan.
Di laporan terbaru itu, Grup Djarum dan Wings Group tidak lagi masuk dalam daftar Konsorsium Nusantara. Ketika dikonfirmasi, seperti dikutip dari Bisnis, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak tahu menahu terkait hal itu. Ia katakan bahwa hal itu adalah urusan internal para investor.
“Mengenai konsorsium Nusantara (apakah Grup Djarum dan Wings Group mundur?), itu menjadi hal internal dari para investor,” ujar Agung, seperti dikutip Kamis, 4 Januari 2024.
Meskipun begitu, Agung memastikan bahwa mundurnya dua grup besar itu dari Konsorsium Nusantara tidak akan memengaruhi nilai investasi yang bakal ditanamkan oleh konsorsium tersebut di IKN. Proyek pembangunan IKN pun diyakini tetap akan berjalan baik.
“Tidak ada informasi perubahan [terkait nilai investasinya],” jelas Agung.
Sebagai informasi, OIKN sebelumnya merilis daftar baru anggota Konsorsium Nusantara. Dalam daftar tersebut, saat ini konsorsium yang dipimpin oleh Aguan terdiri dari Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas Group, Pulau Intan, Salim Group, Astra Group, Mulia Group, Kawan Lama, Barito Pacific dan Alfamart.
Padahal sebelumnya, Konsorsium Nusantara terdiri atas Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Djarum Group, Wings Group, Adaro, Barito Pacific, Mulia Group, hingga Astra Group. Investasi Konsorsium Nusantara di IKN Adapun, total nilai investasi yang telah diguyurkan oleh konsorsium Nusantara khusus pada proyek mixed used development berupa mal, hotel dan perkantoran di IKN dilaporkan mencapai Rp20 triliun.
Salah satu proyek yang tengah dibangun oleh Konsorsium Nusantara yakni Hotel Nusantara, di mana saat ini progresnya dilaporkan telah mencapai 35%. “Saya dapat laporan dan saya laporkan juga di hari ini, progres (Hotel Nusantara) pembangunannya yang September baru melaksanakan groundbreaking sekarang sudah 35%,” tutur Agung.
Selain menggarap Hotel bintang 5 pertama di IKN, Konsorsium Nusantara juga dilaporkan berencana menggarap proyek kebun raya (botanical garden). Dengan demikian, total nilai investasi yang diguyurkan oleh Aguan Cs di IKN dilaporkan mencapai Rp40 triliun.
Agung menjelaskan, pesatnya progres pembangunan milik swasta tersebut menjadi bukti bahwa mega proyek IKN saat ini nyata keberadaanya serta telah mendapat banyak atensi dari sejumlah pelaku usaha. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau progres pembangunan Hotel Nusantara di IKN yang dibangun konsorsium Aguan cs pada Rabu (20/12/2023).
Presiden menyebut progres pembangunan hotel tersebut telah mencapai 34% dan optimistis dapat rampung serta digunakan pada Agustus 2024.
“Kalau melihat seperti ini akan selesai kira-kira sebelum Agustus (2024),” ucap Presiden dalam keterangannya di hadapan awak media usai peninjauan. Presiden pun menyampaikan bahwa pembangunan sejumlah infrastruktur lainnya yang telah dilakukan groundbreaking dinilai memiliki progres pembangunan yang sama dengan Hotel Nusantara.
“Ini saya kira yang lain-lain mestinya progresnya akan kurang lebih mirip-mirip seperti Hotel Nusantara ini,” imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara mengatakan bahwa pembangunan sejumlah proyek yang ada di IKN pada saat ini menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.
Oleh karenanya, Presiden menyampaikan bahwa progres pembangunan setiap infrastruktur yang telah dilakukan groundbreaking harus terus dicek perkembangannya setiap bulan.
“Ini yang saya bilang setelah yang satu masuk, yang lain pasti berbondong-bondong, yang lain berbondong-bondong yang dibelakangnya akan berbondong-bondong lagi, dengan ini yg berbeda-beda ada hotel, ada mal, ada sport center, ada rumah sakit, tapi memang progres setiap bulan harus dicek—dilihat,” pungkasnya. SW