Cetak Kinerja Positif di Pasar Modal, BSI Raih 3 Penghargaan

Jakarta— PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil membawa pulang penghargaan di tiga kategori karena karena dinilai mampu meunjukkan kinerja positif di pasar modal.

Penghargaan itu disematkan TEMPO-IDNFInancials kepada BSI di tiga kategori, yaitu Main Index, High Growth, dan High Market Capitalization di ajang Malam Apresiasi dan Launching Indeks TEMPO-IDNFinancials 52, Jumat (23/6/2023).

Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib menjelaskan, penghargaan ini sebagai bukti bahwa BSI telah menunjukkan kapasitasnya sebagai bank syariah terbesar di Indonesia yang diproyeksikan sebagai Top 10 Global Islamic Bank. Adapun, katanya, BSI konsisten menjaga kepercayaan stakeholder, yaitu investor atau pemegang saham.

“Ini membuktikan BRIS adalah saham menjanjikan yang diapresiasi investor. Penilaian tersebut salah satunya tak terlepas berkat kinerja fundamental BRIS yang sejak berdiri memang sudah baik dan positif,” kata dia dalam siaran pers, dikutip Selasa (27/6/2023).

Ia menyebut, apresiasi investor atas performa keuangan solid perseroan tersebut ditunjukkan dengan kenaikan harga saham BRIS sebesar 31% secara year to date (ytd) pada penutupan saham Kamis (22/6/2023). Sementara pada perdagangan bursa pada Jumat (23/6/2023) rentang saham BRIS diperdagangkan pada level 1.680-1.720.

Penghargaan kategori High Growth berdasarkan penilaian atas pertumbuhan kinerja keuangan. Perseroan berhasil mencetak laba bersih Rp3,03 triliun atau naik 38,42% secara tahunan pada 2021, di saat pertama BSI hadir setelah merger.

Di tahun selanjutnya, laba bersih perseroan naik sekitar 41% atau sebesar Rp4,2 triliun yoy. Di kuartal I/2023, BSI laba bersih bertumbuh 47,65% atau sebesar Rp1,45 triliun.

Selanjutnya di kategori High Market Cap, emiten dengan kapitalisasi pasar terendah yang masuk kategori ini adalah Rp21 triliun. Adapun per Jumat (23/6) BRIS mencatatkan market cap senilai Rp77,5 triliun.

Kategori Main Index dinilai berdasarkan kapitalisasi pasar dengan market cap terendah yakni Rp12 triliun dan market cap BRIS mencapai Rp77,5 triliun. Selain itu, dalam kategori tersebut saham yang dimiliki publik terendah 7,5% sesuai aturan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan persentase saham publik BRIS mencapai 9,87%.

Adib menyampaikan terima kasih kepada investor, nasabah, dan para stakeholder yang mengapresiasi kinerja baik BSI baik di pasar modal maupun secara fundamental. Saat ini saham merupakan salah satu instrumen investasi dengan pertumbuhan investor tertinggi, khususnya di kalangan generasi milenial.

Adib menekankan bahwa perusahaan berkomitmen menjaga kepercayaan dari investor. Hal tersebut dilakukan dengan cara menjaga kinerja positif dan bertumbuh di masa depan. Apalagi, perbankan maupun ekonomi syariah nasional memiliki prospek menjanjikan di masa yang akan datang.

Sekadar diketahui, penetrasi keuangan syariah masih rendah, yaitu di level 6,9% pada akhir 2022, sehingga memiliki ruang lebar untuk bertumbuh.

“Raihan positif BSI selama ini adalah berkat kerja sama semua pihak yang senantiasa ingin memajukan sektor keuangan dan perbankan syariah. Ke depan kami akan terus menjaga kinerja baik ini. Tentunya dengan dukungan seluruh stakeholders,” pungkas dia. (*) RAL

You might also like
Komentar Pembaca

Your email address will not be published.